Profil

Senin, 26 Desember 2011

Kista Ovari (Video Pembedahan Kista Ovari)

Kista Ovari (Video Pembedahan Kista Ovari)

Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi. Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom ovarium polikistik, dan kanker ovarium.

Kista ovarium biasanya berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan. Beberapa kista ovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi spontan, tetapi ada yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai menopause.

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan ovarium, rerata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi).5 Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991.

Penanganan terhadap kista ovarium didasarkan pada jenis kista tersebut. Jadi tidak semua kista ovarium dioperasi, apalagi ternyata kista tersebut dapat resolusi spontan. Tindakan operatif selain sangat invasif, dapat berdampak terhadap fertilitas seseorang. Sehingga untuk menentukan apakah kista tersebut harus diangkat atau tidak, diagnosisnya harus benar-benar jelas. 

Untuk menegakkan diagnosis kista terutama jenis kista, ada 2 cara yang selama ini sudah dilaksanakan dan dikembangkan, yaitu dengan pungsi kista dengan panduan ultrasonografi vaginal dilanjutkan pemeriksaan sitologi cairannya, cara ini invasif, memakan waktu lama dan biaya yang mahal, sedangkan yang kedua, dengan pemeriksaan ultrasonografi transvaginal, lebih murah , cepat, dan tidak invasif.

Untuk mencapai prognosis yang baik bagi penderita, tindakan pembedahan pengangkatan massa tumor yang adekuat sangatlah penting. Oleh karena itu diagnosis banding yang akurat antara tumor ovarium yang jinak atau ganas sangat penting, dalam manajemen intraoperasi maupun pasca operasi pada setiap kasus.

A.Definisi
Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain.  Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium.

B.Klasifikasi
Terdapat berbagai macam tumor yang dapat timbul pada ovarium. Ada yang neoplastik dan nonneoplastik. Beberapa di antara tumor neoplastik bersifat jinak (noncancerous) dan tidak pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya adalah maligna atau ganas (cancerous) dan dapat menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya. Selanjutnya tumor neoplastik yang bersifat jinak dapat dibagi menjadi tumor kistik dan tumor solid. Pada umumnya, tumor ovarium dinamai sesuai dengan asal macam sel tumor dan berdasarkan ganas tidaknya tumor. Terdapat tiga tipe utama dari tumor ovarium yaitu tumor sel epitel permukaan ovarium (epithelial tumors), dimulai dari sel yang melindungi permukaan luar ovarium; tumor sel benih (germ cell tumors), dimulai dari sel yang menghasilkan ova dan tumor sel stroma (sex cord stromal tumors).

Tumor Nonneoplastik
kista Folikel
Kista Korpus Luteum
Kista Lutein
Kista Inklusi Germinal
Kista Endometrium
Kista Stein-Leventhal
Tumor Neoplastik Jinak
Kistik
Kistoma Ovarii Simpleks
Kistadenoma Ovarii Serosum
Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kista Endometroid
Kista Dermoid
Solid
Fibroma, Leimioma, Fibroadenoma, Papiloma, Angioma, Limfangioma.
Tumor Brenner
Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)

Ada beberapa macam jenis kista ovarium, yaitu kista fungsional, adalah kista ovarium yang paling banyak dijumpai. Jenisnya kista folikel dan kista lutein, keduanya dapat hilang dengan sendirinya. Kista dermoid, adalah jenis kista ovarium yang dapat berasal dari jaringan ektoderm, mesoderm, bahkan endoderm, sehingga dapat berisi jaringan lemak, rambut, gigi, tulang, dan kulit. Endometrioma disebut juga kista coklat, termasuk endometriosis eksterna, yaitu adanya jaringan endometrium yang tumbuh pada ovarium. Adanya kista ini sangat mempengaruhi fertilitas seseorang. Kista multipel, biasanya terdapat pada wanita yang menstruasinya bersifat an-ovulasi, yang paling sering adalah sindroma ovarium polikistik.

C. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram. Kista-kista itu sendiri bukan menjadi problem utama dan diskusi tentang penyakit tersebut diluar cakupan artikel ini.

D. Gejala dan tandanya
Kebanyakan wanita dengan tumor ovarium tidak menimbulkan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik. Sebagian gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi tumor tersebut. Pada stadium awal dapat berupa gangguan haid. Jika tumor sudah menekan rektum atau kandung kemih mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama. Pada stadium lanjut gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), dan organ-organ di dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak napas.

E. Diagnosa
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi. 
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri.

F. Pemeriksaan Penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah

1.Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah  sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.






2.Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.









3.Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
4.Parasintesis
Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk

G. Penanganan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.




 Video Pembedahan Kista Ovari (From Youtube)


Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

H. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya :
Torsi
Ruptur
Perdarahan
Menjadi Keganansan : Potensi kistadenoma ovarium jinak menjadi ganas sudah dipostulasikan, kista dermoid dan endometriosis dapat berubah menjadi ganas, akan tetapi dalam persentase yang relative sedikit.

I. Prognosis:
William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan :
Prognisis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral.
Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir.
Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9% untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.
Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82% sedangakan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.
Sebagian besar tumor sel germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor nondisgerminoma.
Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2%

DAFTAR PUSTAKA

1. Marret H. Doppler ultrasonography in the diagnosis of ovarian cyst:
indication, pertinence and diagnosis criteria. J Gynecol Obstet Biol Reprod
(Paris). 2001;30:20-33.

2. Disorders of the ovary: early diagnosis can lead to succesful treatment.
Future medicine.
http://12.31.13.50/healthnews/MedicineontheHorizon/moth052003.htm.

3. Arthur CF. Sonographic assesment of the morphology and vascularity of
ovarian masses.

4. Robin E. Transvaginal ultrasound-guided ovarian cyst aspiration.
http://cumc.columbia.edu/news/journal/journal
o/archives/jour_v14n2_0008.html.

5. Laurvick CL, Semmens JB. Ovarian cancer in Western Australia, 1982-98:
A population-based review of the rends and outcomes. Proceedings
Simposium on Health Data Linkage, ( cited 2003 December 10 ).
Available at http://www.publichealth.gov.au

6. Howe HL. Epidemiology of Ovarian Cancer in Illinois 1988-1991. ( cited
2003 December 10 ). Available at http://www.idph.state.il.us

7. Pascual MA, Hereter L, Tresserra F, et al. Transvaginal sonographic
appearance of functional ovarian cyst. Human Reprod.1997;12:1246-9.

8. Boriboonhirunsarn D, Sermboon A. Accuracy of frozen section in the
diagnosis of malignant ovarian tumor. J. Obstet.Gynaecol.Res. 2004; 30:
394-399.

9. Poppy Kumala, dr., Kamus Saku Kedokteran Dorland, EGC, Jakarta, 1998

10. Anonim Republika.co.id

11 Anonim Cybermed.cbn.net.id

12. Rich WM. Ovarian cancer. 2004, Oktober;
http://www.gyncancer.com/ovarian-cancer.html.

13. American cancer society. Ovarian cancer.2004, Desember;
http://www.nlm.nih. Gov/medlineplus/ovarian-cancer.html.

14. Nasdaldy. Bom waktu kanker ovarium. 2004, Agustus; http://www.
majalahfarmacia.com.

15 William Helm, C. Ovarian Cysts. 2005 American College of Obstetricians
and Gynecologists ( cited 2005 September 16 ). Available at
http://emedicine.com

16 Sutoto, M.S.J. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1994, p : 346-365.

17 . Anonim. Ovarian Cancer in Ohio, 1999. The Ohio Cancer Incidence
Surveillance System. ( cited 2003 December 10 ). Available at
http://www.iodh.state.oh.us

18 . Santoso JT, Coleman RL. Handbook of Gyn oncology. McGraw Hill,
2001

19 . Henderson J, Seagroatt, Goldacre M. Ovarian cancer and ABO groups.
JECM 1993 vol 47,287-289

20. Mahdy NH, Fattah MA, Ghanem H. Ovarian Cancer in Alexandria from
1988 to 1997: trends and survival. Eastern Mediterranean Health 1999.vol 5, no 4 p:727-739

Sumber :
http://medlinux.blogspot.com/2007/09/kistoma-ovarii.html

http://www.youtube.com/watch?v=kueVda29b2s

http://www.obgyn.net/ultrasound/present/0803/bicornuate_uterus_ovarian_cyst.jpg




Impetigo (Penyakit Kulit Menular)

Impetigo (Penyakit Kulit Menular) 


Impetigo adalah satu penyakit menular. Impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula).
Impetigo paling sering menyerang anak-anak, terutama yang kebersihan badannya kurang dan bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering ditemukan di wajah, lengan dan tungkai. Pada dewasa, impetigo bisa terjadi setelah penyakit kulit lainnya. Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi saluran pernapasan atas (misalnya flu atau infeksi virus lainnya). (Wikipedia).

Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit (Djuanda, 56:2005). Impetigo biasanya juga mengikuti trauma superficial dengan robekan kulit dan paling sering merupakan penyakit penyerta (secondary infection) dari Pediculosis, Skabies, Infeksi jamur, dan pada insect bites (Beheshti, 2:2007).
 
Impetigo krustosa juga dikenal sebagai impetigo kontangiosa, impetigo vulgaris, atau impetigo Tillbury Fox. Impetigo bulosa juga dikenal sebagai impetigo vesikulo-bulosa atau cacar monyet (Djuanda, 56-57:2005).
Impetigo disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau Group A Beta Hemolitik Streptococcus (Streptococcus pyogenes). Staphylococcus merupakan pathogen primer pada impetigo bulosa dan ecthyma (Beheshti, 2:2007).
Staphylococcus merupakan bakteri sel gram positif dengan ukuran 1 µm, berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur, kokus tunggal, berpasangan, tetrad, dan berbentuk rantai juga bisa didapatkan. Staphylococcus dapat menyebabkan penyakit berkat kemampuannya mengadakan pembelahan dan menyebar luas ke dalam jaringan dan melalui produksi beberapa bahan ekstraseluler. Beberapa dari bahan tersebut adalah enzim dan yang lain berupa toksin meskipun fungsinya adalah sebagai enzim. Staphylococcus dapat menghasilkan katalase, koagulase, hyaluronidase, eksotoksin, lekosidin, toksin eksfoliatif, toksik sindrom syok toksik, dan enterotoksin. (Brooks, 317:2005).
Streptococcus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat, yang mempunyai karakteristik dapat berbentuk pasangan atau rantai selama pertumbuhannya. Lebih dari 20 produk ekstraseluler yang antigenic termasuk dalam grup A, (Streptococcus pyogenes) diantaranya adalah Streptokinase, streptodornase, hyaluronidase, eksotoksin pirogenik, disphosphopyridine nucleotidase, dan hemolisin (Brooks, 332:2005).

Waktu terkena penyakit ini sampai tampak gejalanya memakan waktu 1 sampai 3 hari.
Bintik-bintik merah yang kecil menjadi lepuh yang berisi nanah dan berkeropeng; biasanya pada muka, tangan atau kepala. Impetigo berawal sebagai luka terbuka yang menimbulkan gatal, kemudian melepuh, mengeluarkan isi lepuhannya lalu mengering dan akhirnya membentuk keropeng.
Impetigo merupakan penyakit menular, yang ditularkan melalui cairan yang berasal dari lepuhannya.
Besarnya lepuhan bervariasi, mulai dari seukuran kacang polong sampai seukuran cincin yang besar. Lepuhan ini berisi carian kekuningan disertai rasa gatal.
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi.

Pencegahan :
Mencuci tangan dengan teliti. Infeksi bisa dicegah dengan memelihara kebersihan dan kesehatan badan. Goresan ringan atau luka lecet sebaiknya dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri.
Untuk mencegah penularan:
  1. Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit
  2. Hindari pemakaian bersama handuk, pisau cukur atau pakaian dengan penderita
  3. Selalu mencuci tangan setelah menangani lesi kulit.
Seorang anak laki-laki umur 4 tahun,  datang dengan ibunya dengan keluhan koreng di lengan atas dan terasa gatal setiap waktu. Keluhan dirasakan sudah 4 hari yang lalu tanpa disertai dengan demam. Mulanya tampak bercak kemerahan, kemudian lama – lama bercak kemerahan tersebut menonjol dan berisi cairan didalamnya (berlepuh), kemudian pecah dan kemudian mengering dan mengeras di atasnya. Belum pernah dilakukan pengobatan sebelumnya. Tidak pernah menderita sakit serupa sebelumya. Pasien tidak punya riwayat alergi obat maupun makanan, dan pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan alergi sebelumnya. Tidak ada anggota keluarga menderita sakit serupa
Pemeriksaan fisik  keadaan umum dan tanda vital baik. Pada pemeriksaan UKK  terdapat lesi di daerah lengan atas (dekat ketiak) berupa lesi eritematosa, bentuk bulat, dasar eritem, batas tegas, terutup krusta putih diatasnya. Terdapat vesikel dan bula disekitar lesi.
 
Pasien mendapat terapi antibiotik berupa kotrimoksasol tablet tiga kali setengah tablet perhari. Antibiotik topical berupa asam fusidat cream dioleskan dua kali sehari dan antihistamin berupa CTM tiga kali setengah tablet. Ibu pasien diedukasi untuk mencuci pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo terpisah dari yang lainnya. Cuci dengan air panas dan keringkan di bawah sinar matahari atau pengering yang panas. Selain itu juga memandikan anak secara teratur dengan air dan sabun, memotong kuku anak agar tetap pendek serta membiasakan cuci tangan memakai sabun.
 
Pada lesi non bulosa kebanyakan lesi disebabkan oleh S.aureus dan GABHS, hasil dari kultur dan frekuensi relatif dari setiap agen patogen dapat memliki variasi perbedaan tergantung dari daerah geografis, iklim, dan usia dari host. S. aureus dapat dikultur dari lesi impetigo pada anak-anak segala usia,kecuali untuk daerah endemis, GABHS jarang terjadi pada anak usia <2th tetapi sering ditemukan pada usia anak2 TK. Sedangkan pada lesi bulosa, impetigo bulosa sering disebabkan oleh S aureus grup 2 dengan menghasilkan toxin eksfoliatif A dan B yang akan menyebabkan adhesi sel pada lapisan superfisial dari epidermis, memecah lapisan stratum granulare dan membentuk blister.
              Penatalaksanaan dari impetigo meliputi perawatan luka baik secara topikal maupun pemberian antibiotik sistemik. Tujuan pengobatan impetigo adalah menghilangkan rasa tidak nyaman dan memperbaiki kosmetik dari lesi impetigo, mencegah penyebaran infeksi ke orang lain dan mencegah kekambuhan. Menjaga kebersihan dan menghilangkan faktor predisposisi.

Pengobatan harus efektif, tidak mahal dan memiliki sedikit efek samping. Antibiotik topikal (lokal) menguntungkan karena hanya diberikan pada kulit yang terinfeksi sehingga meminimalkan efek samping. Kadangkala antibiotik topikal dapat menyebabkan reaksi sensitifitas pada kulit orang-orang tertentu. Untuk perawatan luka, bersihkan lesi dengan menggunakan larutan antiseptik. Bila lesi basah, lesi bisa dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1/10.000 atau dengan antiseptik lainnya. Jika bula besar dan banyak, sebaiknya dipecahkan dan dibersihkan dengan antiseptic dan diberi salep antibiotic (kloramphenicol 2% atau eritromisin 3%). Jika ada gejala konstitusi berupa demam sebaiknya diberikan antibitik sistemik seperti penisilin 3-50mg/kgbb atau antibiotic lain yang sensitive.
Guideline dari Infectious Diseases Society of America (IDSA) tentang diagnosis dan management infeksi kulit dan jaringan lunak  tahun 2005 merekomendasikan pengobatan topical untuk lesi yang terbatas dan antibiotic oral ketika penyakit lebih berat.  Terapi antibiotik topikal dan oral merupakan pilihan terapi yang sesuai untuk impetigo. Meskipun merupakan terapi pilihan yang pada tahun-tahun lalu, tetapi untuk saat ini Penicilin sudah tidak sesuai lagi Karena sebagian besar S. aureus pada umumnya menghasilkan beta laktamase yang dapat menginaktivasi baik penicillin maupun ampicilin. Eritromicin, cephalexin, dicloxacillin, danmupirocin dan asam fusidat topical efektif melawan strain local staphylococcus .
Terapi pilihan untuk impetigo adalah mupirocin, asam fusidat, atau tetrasiklin  cream atau zalf, eritromicin oral (250 mg empat kali sehari pada dewasa,  pada anak 40 mg/kgbb/hari dibagi menjadi 4 dosis) atau dicloxacilin (250 mg empat kali sehari pada dewasa,  pada anak 12 mg/kgbb/hari dibagi menjadi 4 dosis). Terapi oral alternative adalah cephalexin (250 mg empat kali sehari atau 500 mg dua kali sehari pada dewasa,  pada anak 25 mg/kgbb/hari dibagi menjadi 4 dosis)antibiotic tersebut tidak sesuai untuk S.Aureus yang resisten methicilin. Durasi pengobatan adalah 10 hari bail untuk antibiotic oral maupun topical.
Guideline ini merekomendasikan pengobatan topikal untuk penyakit lokal, karena sama keefektifannya dan lebih sedikit efek sampingnya diabnding terapi oral. Meskipun RCT tidak membedakan terapi optimal untuk penyakit yang lebih ekstensif , kami menyarankan terapi oral untuk penyakit ekstensif atau pada dewasa, penyakit melibatkan tangan dan wajah yang berkontaminasi minimal dengan mata. Debridement krusta pada lesi dengan menggosok dengan lembut pada umumnya direkomendasikan.
Pada pasien ini mendapat terapi antihistamin berupa CTM untuk mengatasi pruritusnya. Pasien juga mendapat antibiotik topikal dan sistemik yaitu asam fusidat cream dan kotrimoksasol tablet. Pemberian antibiotic topikal sudah tepat, tetapi pemberian antibiotik sistemik pada pasien ini kurang tepat karena lesi yang muncul hanya satu dan tidak ada gejala sistemik serta mengurangi efek samping obat..
Impetigo biasanya sembuh tanpa penyulit dalam dua minggu walaupun tidak diobati. Komplikasi berupa radang ginjal pasca infeksi streptokokus terjadi pada 1-5% pasien terutama usia 2-6 tahun dan hal ini tidak dipengaruhi oleh pengobatan antibiotik. Gejala berupa bengkak dan tekanan darah tinggi, pada sepertiga terdapat urin seperti warna teh. Keadaan ini umumnya sembuh secara spontan walaupun gejala-gejala tadi muncul. Komplikasi lainnya yang jarang terjadi adalah infeksi tulang (osteomielitis), radang paru-paru (pneumonia), selulitis, psoriasis, Staphylococcal scalded skin syndrome, radang pembuluh limfe atau kelenjar getah bening.
 
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Impetigo
http://perawat.web.id/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan-impetigo.html
Novia kartiningrum, bagian kulit dan kelamin,  RSUD Salatiga :
-   Baddaur, L., 2007. Impetigo, folliculitis, furunculosis, and carbuncles. Diakses dari www.uptodate.com
-   Djuanda, A., 2002. Pyoderma dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 4. Penerbit FKUI : Jakarta.
-  Marwali H., 2000. Impetigo Bulosa dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 1st edition. Penerbit  Hipokrates :    Jakarta.
   

Rabu, 21 Desember 2011

Proses Persalinan (Video Persalinan Normal)


Proses Persalinan

 
                                                           Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. Partus immaturus kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 1000 – 500 gram. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup tapi belum cukup bulan, berat janin antara 1000 – 2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Partus posmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari taksiran partus. (sarwono prawirohardjo, 2005)


Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.  Persalinan dinggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan yaitu setelah 37 minggu tanpa disertai adanya penyulit.
( JNPK-KR, 2007).
            Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu  (Saifuddin, 2002).
            Persalinan dimulai (inpartu) sejal uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.

Faktor-Faktor Penting Dalam Persalinan
a.         Power
            Merupakan kekuatan – kekuatan yang telah ada pada ibu seperti kekuatan his, kontraksi dinding perut, kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan, ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.
b.         Passage
            Keadaan jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang
c.         Passanger
            Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.  Posisi besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.  Kepala  ini pula yang paling banyak mengalami cedera pada persalinan, sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak, hidup sempurna, cacat atau akhirnya meninggal.  Biasanya bila kepala janin sudah lahir, maka bagian lain dengan mudah menyusul kemudian.

Mekanisme persalianan sebenarnya mengadu pada bagaimana janin
menyesuiaikan dan melolokan diri dari panggul ibu, yang meliputi gerakan :
a.                     Turun
Sebetulnya janin mengalami penurunan terus menerus dalam jalan lahir  sejak kehamilan trimester III, antara lain masuknya bagian terbersar janin kedalam pintu atas panggul  (PAP) yang pada primigravida 38 minggu atau selambat-lambatnya awal kala II.
b.         Fleksi
pada permulaan persalinan kepala janin biasanya berada dalam sikap fleksi. Dengan adanya his dan tahan dari dasar panggul yang makin besar, maka kepala janin makin turun dan semakin fleksi sehingga dagu janin menekan pada dada dan belakang kepala (Oksiput) menjadi bagian bawah. Keadaan ini dinamakan fleksi maksimal.  Dengan fleksi maksimal kepada janin dapat menyesuaikan diri dengan ukuran panggul ibu terutama bidang sempit panggul yang ukuran pangggul yang ibu terutama bidang sempit panggul yang ukur melintang  10 cm. Untuk dapat melewatinya, maka kepala janin yang awalnya masukdengan ukuran diameter Oksipito Frontalis (11,5 cm) harus Fleksi –secara maksimal menjadi diameter Oksipito Bregmatik (9,5 cm.)
c.                    Rotasi dalam / putaran paksi dalam
Makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepada janin akan berputar sedemikian rupa sehingga diameter terpanjang rongga panggul atau diameter anterior posterior kepala janin akan bersesusian dengan diameter terkecil anterior posterior Pintu Bawah Panggul (PBP).
Hal ini dimungkinkan karena kepala janin tergerak spiral atau seperti sekrup sewaktu turun dalam jalan lahir. Bahu tidak bewrputar bersama –sama dengan kepala akan membewntuk sudut 45. keadaan demikian disebut putaran paksi dalam dan ubun –ubun kecil berada dibawah simfisis.
d.                   Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadi lah ektensi atau depleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahirvpada PBP mengarah kedepan dan keatas , sehingga kepada harus mengadakan ektensi untuk melaluinya kalau tidak terjadi ektensa maka kepala akan tertekan pada pertemuan dan menembusnya. Dengan eksensi inimaka sub. Oksiput bertindak sebagai Hipomochlion  ( sumbuh putar ). Kemudian larilah berturut – turut sinsiput ( puncak kepala ), dahi, hidung, mulut, dan akhir dagu.
e.                    Rotasi luar / putaran paksi luar
Setelah ekstensi kemudisn diikuti dengan putaran paksi luar yang pada hakikatnya kepala janin menyasuaikan kembali dengan sumbuh panjang bahu, sehinga sumbuh panjang bahu dengan sumbuh panjang kepala janin berada pada satu garis lurus.
f.                     Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah sympisis dan menjadi hipomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu belakang menyusul dan selanjutnya seluruh tubuh bayi lahir searah dengan paksi jalan lahir (Prawirohardjo, 2002).


 
Pada persalinan kala II his akan timbul semakin sering dan merupakan tenaga untuk mendorong janin lahir, mengajarkan ibu cara mengedan yaitu ibu dengan posisi berbaring sambil merangkul kedua pahanya sampai batas siku dengan posisi kepala diangkat dan melihat kearah pusar.  Sehingga dagunya mendekati dadanya dan ia dapat melihat kearah pusat.  Sehingga dagunya mendekati dadanya dan ia dapat melihat perutnya.  Bila kepala janin sampai didasar panggul, perenium dan anus nampak teregang.  Pereneum ditahan dengan tangan kanan.  Dianjurkan melakukan episiotomi pada wanita dengan perenium yang kaku.  Setelah kepal lahir dilakukan penyediaan adanya lilitan tali pusat, bila ada lilitan dapat dilonggarkan.
            Dan bila sukar dilakukan dengan  menjepit dengan menggunakan dua klem kemudian dipotong.  Lalu kepala akan mengalami putaran paksi luar selanjutnya melahirkan bahu janin yang mula-mula melahirkan bahu depan lalu belakng dengan benar.  Setelah badan dan tungkai lahir bayi diletakkan diperut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dan melakukan pemotongan tali pusat dengan benar.
            Kala dau persalinan dimulai katika pembukaan servikas sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayai ( JNPK-KR, 2007).
Gejala dan tanda kala dua adalah:
a.       ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi.
b.      Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum atau vaginanya.
c.       Perenium menonjol.
d.      Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
e.       Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.
dan akhirnya lahirlah seorang bayi setelah melalui proses persalinan : Berikut video persalinan normal yang ada saksikan :
Created by: Ari titin mulyaningsih, AM.Keb


Penyimpanan ASI Perah sampai 6 bulan

 Penyimpanan ASI


ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi? Sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar, ASI tidak akan basi

Masa cuti berakhir. Padahal masa pemberian ASI eksklusif pada bayi belum berakhir. Bisakah ASI Eksklusif dilanjutkan? Mia resah. Bayinya baru berusia 3 bulan, masih dalam masa pemberian ASI Eksklusif sampai buah hatinya berusia 6 bulan, namun masa cuti kerjanya sudah berakhir. “Bagaimana melanjutkan ASI eksklusifnya. Masa sih harus dicampur dengan susu formula. Sayang kan?”
Benar! Alangkah sayangnya dan ruginya jika pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai gagal. Pernahkah melihat bayi macan diberi makan daging? Atau, bayi kambing atau sapi, makan rumput? Sebelum usianya cukup, semua bayi mamalia makan air susu, termasuk bayi manusia.
Usia cukup bagi bayi manusia untuk mendapat makanan lain selain air susu ibu adalah setelah 6 bulan. Dari usia 0 hingga 6 bulan bayi harus mendapat ASI eksklusif, yakni pemberian ASI murni tanpa bayi diberi tambahan lain seperti cairan air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun makanan tambahan seperti bubur susu atau bubur saring dsb., sampai usia bayi 6 bulan, menurut hasil penelitian, positif membuat bayi mendapat nutrisi terbaik; meningkat daya tahan tubuhnya, meningkat kecerdasannya, dan meningkat jalinan kasih
(bonding) dengan bunda (dan ayah).
Sayangnya, seperti Mia yang bekerja, juga Mia-Mia yang lain, masa cuti melahirkan hanya 3 atau 4 bulan saja. Masih ada ada 2 - 3 bulan lagi untuk memberikan ASI Eksklusif. Itu memang dilema. Bagaimana melanjutkan pemberian ASI eksklusif atau hanya malam hari memberi ASI, siang dengan susu formula?
Beri ASI Perah
Dr.Utami Roesli dan Bidan Ari Titin M,AM.Keb
Namun, Dr. Utami Roesli SpA, MBA.IBCLC, pakar ASI, meyakinkan bahwa setelah masa cuti berakhir, ibu masih bisa memberikan ASI eksklusif. “Rugi sekali jika ibu hentikan. Sebab, usus bayi usia 3 bulan belum siap mencerna makanan selain air susu ibu. Selain itu. ASI merupakan sumber gizi ideal dengan komposisi seimbang, yang jika diberikan secara eksklusif bayi akan lebih sehat dan lebih cerdas dibanding bayi yang tidak mendapatkannya,” tegas Utami.
Untuk buah hati tercinta, seharusnya bekerja di luar rumah bukanlah halangan untuk memberikan yang terbaik untuknya, termasuk memberikan ASI secara eksklusif. “Ibu tetap bisa memberikan ASI perah, yakni ASI yang diperas dari payudara, lalu diberikan pada bayi saat ibu bekerja di kantor,” ujar Utami yang juga ketua Lembaga Peningkatan dan Pengembangan (LPP) ASI Rumah Sakit St. Carolus.
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi? Menurut Utami, sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar, ASI tidak akan basi. Misalnya, ASI tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan.
Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa keluar lancar car! Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 menit. ASI ini bisa diberikan untuk bayi keesokan harinya. Tampung ASI tersebut di sebuah wadah, misalnya plastik gula, lalu tandai setiap wadah dengan spidol sesuai waktu pemerahan, misal plastik pertama, kedua, dst. Berikan pada bayi sesuai urutan pemerahan.
Persiapan dan Pemberian
Untuk memberi bayi ASI perahan, jauh-jauh hari sebelum masa cuti berakhir ibu memang harus menyiapkan diri sendiri dan bayi. Apalagi jika si buah hati merupakan anak pertama. Beratnya meninggalkannya memang luar biasa. Apalagi siang hari tak bersamanya dan tak menyusuinya pasti berat. Di kantor, saat payudara membengkak karena produksi ASI tak disusu bayi, ingatan ibu pastilah pada buah hati di rumah.
Mempersiapkan diri sendiri menjadi penting. Pertama, adalah mempersiapkan mental untuk meninggalkan bayi dan memupuk rasa percaya bahwa ia akan baik-baik saja di rumah. Kedua, persiapan dengan mulai belajar memerah dua minggu sebelum cuti berakhir. Ketika bayi tidur dan payudara mulai terasa membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan di kulkas. Esok siang, ASI perah tersebut bisa ibu berikan pada bayi.
Sedangkan untuk mempersiapkan bayi, ibu harus memulai membiasakan bayi diberi ASI perahan dengan sendok, bukan botol susu. “Berikan dengan cara menyuapinya dengan sendok agar bayi tidak bingung putting. Sampai bayi usia 5 bulan, bisa terjadi bingung putting,” tegas Utami. Bingung putting terjadi jika ibu yang biasa memberi Asi lewat payudara, lalu bayi disusui dengan botol, maka ketika akan diberikan lewat payudara lagi bayi kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar mengeluarkan susu dibandingkan lewat payudara.
Persiapkan Mental ‘Pengasuh’
Tetap memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk kerjasama dengan pengasuh. Ini bukan hal mudah. Apalagi jika yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka tidak punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI eksklusif, ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat, akan sedikit menyulitkan.
“Tapi, jangan menyerah. Pelan-pelan jelaskan sama ibu atau ibu mertua tentang pentingnya ASI eksklusif, dan bahwa usus bayi belum siap mencerna makanan. Begitu juga jelaskan pada pengasuh, kerjasama orangtua dengan pengasuh di rumah ini juga menentukan keberhasilan menyusui secara eksklusif ” tegas Utami.
Memang di hari-hari pertama pemberian susu perah dengan sendok, bayi mungkin menolaknya. Ia bahkan bisa cemas dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu dilatih disuapi susu dengan sendok. Jadi, tak perlu resah jika harus kembali bekerja, bukan?
Pemberian ASI Perahan
  • Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu).
  • Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
  • Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
  • Jangan gunakan oven microwave untuk menghangatkan agar zatzat penting ASI tidak larut/hilang.
  • Berikan dengan sendok.
Simpan ASI Praktis dan Awet
  • Taruh ASI dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
  • Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
  • Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
  • Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 bulan)
  • Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator
  •  
  •  
  • (Dewi Yamina)
  • Sumber: Tabloid Ibu & Anak

MACAM-MACAM KONTRASEPSI

MACAM-MACAM KONTRASEPSI 
 

Hampir semua pasangan suami-istri memerlukan perencanaan kehamilan dan sekaligus membatasi jumlah anak. Karena itu, kontrasepsi dibutuhkan. Alasan penggunaan kontrasepsi bisa macam-macam, dari menunda kehamilan, menjarangkan jarak kehamilan, sampai menyetop kehamilan.

Seperti kita tahu, ada begitu banyak alat kontrasepsi. Secara garis besar, kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian besar. Yaitu kontrasepsi mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.

Kontrasepsi hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun berbeda, tujuan mereka satu: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Beberapa jenis kontrasepsi juga melindungi terhadap penyakit menular seksual (PMS).

KONTRASEPSI MEKANIK

Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung. Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan diafragma.

1. Kondom

Kata kondom berasal dari kata Latin condus yang berarti baki atau nampan penampung. Kondom adalah semacam kantung yang Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan hubungan seksual. Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon. Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu, banyak pria merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian kondom.

2. Kondom wanita

Kondom wanita adalah sebuah kantung berlubrikasi dengan dua cincin fleksibel di ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin fleksibel yang besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan vagina (vulva) dan memberikan perlindungan tambahan.





Kondom wanita sangat efektif bila digunakan dengan benar.  Kondom wanita memiliki keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip atau bocor, tidak memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi (karena terbuat dari polyurethane, bukan lateks). Kondom ini juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan hubungan seksual (sampai 8 jam sebelumnya) sehingga tidak perlu jeda selama bermesraan. Kerugiannya adalah beberapa orang merasakan kurang nyaman, tidak efektif untuk semua posisi, dan harganya mahal. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria karena dapat menyebabkan posisinya bergerak keluar.

3. Diafragma

Diafragma adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun. 







Kekurangannya, Anda harus menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi (karena terbuat dari lateks).







4. SPERMISIDA
 
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30 kehamilan,” jelas Andon.
Diakuinya, banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermasida. “Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi,” ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan.

 

5. AKDR (IUD)

ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice) atau dalam bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi kecil yang ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR tembaga yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti batangnya dan AKDR progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder berisi progestogen di sekeliling batangnya.
Walaupun telah digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan, cara kerja AKDR masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR memengaruhi gerakan  dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB.
Keunggulan AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun), mudah mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih murah dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya, tetapi lebih murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid. Kekurangan AKDR adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat ini harus dibuang sesegera mungkin karena meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan AKDR, kehamilan ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi tidak teratur, vagina kering, sakit kepala, mual dan jerawat.



KONTRASEPSI HORMONAL

Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.
Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur.

1. Pil KB

Pil KB atau kontrasepsi oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut mengatur siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan dua cara. Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan sel telur). Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat pergerakan sperma ke rahim.
Pil KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB juga memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan. Kekurangan Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun agar efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko trombosis, penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping lainnya. Pil KB tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, dan penyakit jantung.

Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid (sekuensial).
Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan efek estrogen rendah.
Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI.
Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.

2. Susuk (Implan)

Susuk KB adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah kulit di bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya seukuran korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah kecil hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak, susuk KB dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur setelah satu bulan. Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan adalah keunggulan lain susuk KB. Kekurangannya, menyebabkan sakit kepala dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS dan sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi tidak teratur.

Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.

3. Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah kehamilan. Setiap tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama periode tersebut, menstruasi Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik adalah keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya perlu memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap aktif di dalam tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.

Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.


KONTRASEPSI MANTAP

Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

1. Sterilisasi

Sterilisasi adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria (vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang keluar, meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi), saluran tuba falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.
Keuntungan sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan kontrasepsi selamanya. 









Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa dibatalkan), tidak memberikan perlindungan terhadap PMS, dan memerlukan operasi mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif. Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.








Sumber :
Majalah Kesehatan, 2011
Yuwielueninet,Wordpress, 2008