Selasa, 03 Januari 2012

Cairan Vagina Saat Hamil (Keputihan)

Cairan Vagina Saat Hamil
 
Segala sesuatu yang keluar dari vagina atau jalan lahir selama kehamilan harus diwaspadai. Di usia kandungan 3-4 minggu sedang terjadi proses penempelan embrio di dinding rahim. Ini yang terkadang menimbulkan keluarnya bercak merah muda, namun kejadian itu hanya satu kali. Namun jika keluarnya cairan terjadi hingga berminggu-minggu mengindikasikan gejala keputihan atau pertanda awal keguguran.

Keputihan. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksa ke dokter agar terdekteksi apakah mengalami keputihan, baik yang normal (fisiologis) akibat pengaruh hormon kehamilan (cirinya: encer, bening atau putih susu, tidak berbau dan tidak gatal) atau keputihan abnormal akibat infeksi jamur atau infeksi bakteri (cirinya: flek keputihan berubah menjadi kuning kehijauan, bergumpal, berbau, disertai gatal).

Keguguran. Kemungkinan lain adalah indikasi awal gejala keguguran. Tidak selalu harus kuret sebab banyak juga yang bias diselamatkan dengan obat penguat kandungan, menjalani bed rest total dan menghentikan sementara hubungan intim. Yang penting harus segera ke dokter.
 
Vagina basah itu normal. Tetapi kalau cairannya berwarna dan beraroma tidak enak, itulah yang harus diwaspadai. Apalagi jika terdapat gejala gatal pada vagina, itulah tandanya keputihan.

"Jika vagina gatal sudah pasti keputihan, ya?"
Belum tentu! Jika gatal disertai dengan keluarnya cairan vagina yang abnormal -  kental, lengket atau bergumpal seperti susu basi, berwarna kehijauan atau kekuning-kuningan dan berbau menyengat - itulah tandanya Anda mengalami keputihan (fluor albus). Keputihan biasanya juga disertai rasa gatal, sehingga kulit vagina kemerah-merahan, disertai rasa sakit saat buang air kecil.

Apakah semua cairan dari vagina, tanda keputihan?
Tidak. Setiap hari vagina mengeluarkan sedikit cairan. Itu normal selama cairan encer, berwarna putih agak bening bercampur dengan warna sedikit putih, tidak gatal dan tidak berbau.

Apakah penyebab keputihan?
Penyebabnya adalah beberapa jenis kuman penyakit, yaitu:
  • Bakteri, antara lain Chlamydia triachomatis dan Gardenella, serta  bakteri yang termasuk dalam bakteri infeksi menular seksual, seperti Gonococcus (penyebab GO) dan Treponema pallidum (penyebab sifilis).
  • Jamur, misalnya Candida albican. Paling banyak dialami wanita.
  • Virus, misalnya virus herpes dan human papyloma virus (HPV) dari hubungan seksual.  Gejala keputihan akibat virus seringkali tidak khas, hanya berwarna putih dan tidak berbau, kecuali kalau sudah timbul luka-luka atau timbul kanker leher rahim, maka keputihan berbau busuk dan berwarna kemerahan. Salah satu penyebab kanker leher rahim adalah infeksi virus HPV, dapat dicegah dengan vaksinasi.
Mengapa ibu hamil rentan menderita keputihan?
Pertama, adanya perubahan hormonal akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan plasenta. Kedua, akibat peningkatan aliran darah di rahim dan vagina yang mengakibatkan produksi cairan vagina bertambah. Ketiga, karena kehamilan mengakibatkan vagina yang bersifat asam menjadi basa, sehingga keputihan mudah terjadi, apalagi bila daerah itu lembab.

Apakah keputihan selama kehamilan harus diwaspadai?
Ya, jika tidak segera diobati,  bisa terjadi infeksi dan berakibat fatal.  Misalnya, pada kehamilan, infeksi jamur Candida albican meningkatkan risiko pecahnya selaput ketuban sehingga janin keguguran atau persalinan prematur. Selain itu, keputihan yang tidak teratasi dapat menular ke bayi saat persalinan dan menular lagi ke ibu saat menyusui, sehingga terjadi mastitis atau peradangan puting dan payudara.

Bila keputihan saat hamil, segera ke dokter karena keputihan harus diatasi sesuai penyebabnya. Bila penyebabnya peningkatan aktivitas hormon, tidak perlu pengobatan khusus sebab sembuh sendiri setelah bersalin. Bila penyebabnya infeksi kuman penyakit, pengobatan sesuai dengan jenis kuman: jamur, bakteri atau virus. Antibiotik diberikan bila pembentukkan janin sudah lengkap dan dia kuat, yaitu trimester kedua atau ketiga.

Apakah keputihan dapat dicegah?
Ya! Caranya mudah, kuncinya adalah menjaga kebersihan dan kelembaban vagina dengan:
  • Rutin membersihkan vagina dengan benar, yaitu dari arah depan ke belakang. Setelah itu, keringkan dengan handuk.
  • Bilas dengan air bersih setiap selesai buang air kecil dan air besar. Lalu keringkan.
  • Ganti celana dalam sehabis mandi. Jangan pakai celana ketat dan panty liner yang bisa membuat vagina menjadi lembab.
  • Pilih celana dalam dari katun yang menyerap keringat.
  • Hindari penggunaan sabun non pH balanced, sebab mengubah keasaman vagina
  • Jaga daya tahan tubuh agar infeksi bakteri atau jamur sulit menyerang.

sumber : www.ayahbunda.co.id
 

1 komentar:

  1. oh kirain kalo gatel tuh keputihan, ternyata mitos ya....
    jangan lupa mampir juga ke blogku di http://edittag.blogspot.com ya,

    BalasHapus