Penyakit
Menular Seksual
Ari Titin
Mulyaningsih, Amd.Keb; 2013
Kita kembali bercerita dengan salah seorang pasien
yang datang berobat ke UGD yuu ….
Sudah menjadi bukan hal yang tabu dengan kata-kata
seksual, bahkan aktor pelaku seksual pun sudah berkeliaran disekeliling kita. Heummm,
sedikit bercerita dan berbagi pengalaman ya .. Disaat saya sedang jaga di
sebuah RS tempat saya bekerja, banyak sekali cerita yang sudah menjadi hal yang
sangat memprihatinkan bagi kita semua sebagai anggota medis dan dalam lubuk
hati yang paling dalam adalah saya sebagai kaum perempuan yang juga memiliki
alat reproduksi yang di anugerahkan oleh Tuhan kepada kita.
Ketika datang pasien dengan kasus penyakit menular
seksual ini, terkadang secara kasat mata kita dapat menilai dari segi social perilaku
ketika pasien itu datang.
Dengan cueknya sang pasien datang dan tanpa ada rasa
malu sedikitpun, seolah-olah ia datang untuk melakukan pemeriksaan rutin tanpa
ada kata jera sekalipun, khususnya bagi para laki-laki yang senang dengan pola
perilaku yang tidak bermoral/ melakukan hubungan seksual bebas dengan
berganti-ganti pasangan (dalam kasus ini bukannya saya membela para kaum hawa,
ini adalah fakta, karena dari sekian banyak kasus PMS ini banyak yang datang
berobat adalah rata-rata kaum pria, meskipun ada juga pasien dengan keluhan PMS
yang datang dan konsultasi kepada dokter untuk berobat).
Ketika nama pasien itu di panggil saatnya suster
untuk melakukan anamnesa kepada pasien….
“Silahkan masuk, silahkan duduk, bagaimana
keadaannya, keluhan apa sekarang yang dirasakan … ??”….
Pasien X, laki-laki, usia 21thn “Begini suster,
sebenernya saya malu nih ceritanya..
saya itu merasa sakit pada bagian kemaluan saya, mau kencing saja terasa
perih dan tidak lancer, perut bagian bawah juga terasa sakit, kadang terasa
gatal bahkan lubang kemaluan saya keluar cairan warna putih kekuning-kuningan,
berbau dan gatal seperti nanah…. Badan saya juga terasa demam sampai menggigil
terutama pada malam hari, kepala saya pusing juga suster …”.
“Maff apakah anda ini sudah menikah ??, status anda
Tuan atau Saudara ??”, pertanyaan sedikit menggelitik untuk pasien ….
“Maff suster saya masih bujang, tapiii ………. !!!!”
“Tapi apaaaa ……. ???”
“Ahhh engga suster, saya malu bilangnya ……”
“kenapa mesti malu, maff ya sebelumnya, pertanyaan
ini lebih sensitive, apakah anda sudah pernah berhubungan seksual … ??”
“sudah suster …”
“Maaf, berhubungan dengan satu pasangan atau
berganti-ganti pasangan, dan boleh tau riwayat kesehatan reproduksi dari
partner anda untuk melakukan hubungan seksual itu, apakah sehat ???”,
pertanyaan yang sedikit sulit dan menggelitik ……….
“Maaf karena pertanyaan saya ini sangat penting dan
harus dijawab dengan jujur, karena ini berhubungan penting dengan keluhan yang
sedang anda derita …… jika anda tidak jujur saya takut salah dalam menangani
atau salah memberikan therapy atau pengobatan pada keluhan anda tersebut ..”,
pernyataan yang sedikit tegas ….
“Baik suster, saya harus jujur, karena saya ingin
sembuh, …. Sebenarnya saya baru satu
kali melakukan hubungan seksual dengan perempuan malam yang ada di club(PSK),
tapi hanya satu kali suster, dua hari yang lalu ….. tapi hanya satu perempuan
dan ini kali pertamanya saya melakukan itu …., saya tidak tahu mengenai riwayat
kesehatan alat kelamin perempuan itu, yah namanya juga PSK, tapi lumayan dia
saya bayar mahal suster …… berarti dia kelas atas dan engga sembarangan kan
susssttt ….”
Gambar: PSK, cantik tapi tidak sehat |
“senyum menggelitik mendengar pernyataan pasien,
ohhh, pantas, maaf yaa sebelumnya, meskipun hanya satu kali melakukan itu,
tetapi perempuan dengan riwayat pekerjaan itu sudah pasti dia sering melakukan
berhubungan dengan banyak berganti pasangan, dan anda tidak tahu apakah
perempuan itu benar-benar sehat atau memiliki virus atau bakteri yang
ditularkan kepada anda melalui berhubungan seksual meskipun hanya satu malam
saja …”
“Maff boleh saya periksa alat kemaluan anda,
silahkan lepas pakaian bawah anda dan tidur berbaring perlihatkan kepada saya,
saya ingin memastikan …”
“Ok suster …”
Setelah mendengarkan cerita pasien, dan memeriksakan
langsung kondisi pasien memang terlihat terdapat cairan putih kekuning-kuningan
di bagian lubang penis dari penderita, diagnose sementara ini anda terkena
penyakit menular seksual yang dikenal dengan nama Gonorea yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal
dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna
putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah
kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian.
Penyakit menular seksual adalah penyakit yang
menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan
seksual, seks oral dan seks anal.
Penyakit-penyakit
seksual ini hampir seluruhnya di sebabkan oleh hubungan seksual yang tidak
aman. Resiko penyakit yang akan ditanggung oleh para penderita adalah harga
dari sebuat perbuatan bodoh yang mementingkan kenikmatan sesaat tanpa
menghiraukan akibat-akibat yang timbul kemudian. Slogan mereka adalah, “Nikmati
dulu..harganya belakangan..” dan memang harganya harus dibayar
selalu belakangan (kompasiana.com)
Kata
penyakit menular seksual semakin
banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin
terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan
penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik
dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui
selama ratusan tahun (Wikipedia.com).
Penyakit kelamin merupakan penyakit yang mengenai organ reproduksi pria
atau perempuan yang diakibatkan oleh hubungan senggama dengan orang yang sudah
terjangkit penyakit kelamin. Penyakit kelamin pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok, yaitu:
·
Penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan
seksual. Dimana, biasanya bibit penyakit ada dalam cairan mani dan cairan vagina.
·
Penyakit kelamin yang ditularkan tidak melalui hubungan
seksual, seperti keputihan. Keputihan biasanya disebabkan oleh kuman atau
bakteri yang masuk ke dalam vagina perempuan.
(kompasiana.com)
Penyakit menular seksual, atau PMS
adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain
melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat
lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa
muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi
untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati.
Namun, bahkan
PMS yang mudah diobati seperti gonore
telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain,
seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan
oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat
tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis,
AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah
pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada
berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan
berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
PMS sangat rentan diderita pada orang yang secara aktif telah melakukan
hubungan seks. Alat kelamin mudah lembap karena banyak mengandung lendir
terutama pada perempuan. Kelembapan alat kelamin ini memudahkan jamur atau
kuman untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pada perempuan sering terjadi
keputihan. Keputihan ini dapat dikatakan normal apabila keputihan tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak gatal.
Penyakit kelamin pada perempuan tentunya akan berakibat serius pada alat
reproduksinya. Hal ini makin serius karena ternyata sulit untuk mendeteksi
secara dini penyakit kelamin pada perempuan karena alat reproduksinya berada di
dalam. Gejala-gejala penyakitnya tidak tampak secara fisik dari luar. Untuk
mendeteksi adanya penyakit membutuhkan pemeriksaan dalam organ reproduksi
perempuan.
Penyakit kelamin pada laki-laki akan mudah diketahui, karena organ
reproduksinya berada di luar dan mudah dilihat secara langsung. Bila terjadi
gejala PMS akan mudah dideteksi secara dini. Sebenarnya setiap orang akan
beresiko terkena PMS, jika mereka aktif melakukan hubungan seksual. Penyakit
menular akan lebih berbahaya jika diderita oleh perempuan. Meskipun dari hasil
penelitian membuktikan bahwa beberapa PMS telah ada obatnya dan dapat
disembuhkan.
Berikut ini daftar penyakit menular
seksual yang di kutip dari beberapa sumber:
1. Gonorrhea
Ini adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu adalah Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian
putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal dengan kencing nanah, karena
memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna putih kuning atau putih
kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya,
teutama kulit dan persendian.
Gambar: PMS Gonorhea |
Gejala-gejalanya sangat mudah di
deteksi dan di
ketahui terutama untuk laki-laki. Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika
buang air kecil, kadang-kadang pada waktu kencing atau sesudah kencing akan
terasa nyeri beberapa saat, setelah itu tidak terasa lagi. Ciri kedua adalah
penis akan mengeluarkan cairan putih kekuning-kuningan atau kehijau-hijaun.
Jika anda menemukan dua gejala itu pada diri anda bisa dipastikan anda telah
terinfeksi bakteri ini.
Pada wanita gejala ini agak lebih
sulit di ketahui, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu
atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan
hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan.
Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam.
Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur,
uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika
berhubungan seksual.
Pengobatanya.
Penyakit ini termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat. Begitu ada gelaja itu segera tanpa menunggu lama pergilah ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk di berikan obatnya. Jangan sekali-sekali membeli obat sendiri, karena obat itu harus sesuai dengan resep dokter. Kalau tidak ada dokter spesialis, dokter umum juga bisa, namun lebih di anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Penyakit ini termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat. Begitu ada gelaja itu segera tanpa menunggu lama pergilah ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk di berikan obatnya. Jangan sekali-sekali membeli obat sendiri, karena obat itu harus sesuai dengan resep dokter. Kalau tidak ada dokter spesialis, dokter umum juga bisa, namun lebih di anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Dokter akan memberikan 3 jenis obat
untuk di makan selama seminggu. Setelah itu anda harus datang kembali untuk
memeriksa ke dokter yang sama.
2. Sifilis atau Raja Singa
Sifilis adalah penyakit menular
seksual yang sangat berbahaya, karena mengganggu otak dan fungsi organ lainnya,
disebabkan oleh Treponema pallidum, Penularannya terjadi lewat hubungan seksual
yang tidak sehat..
Bakteri ini masuk kedalam tubuh
melalui selaput lender (vagina atau mulut) atau melalui kulit. Dalam beberapa
jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening terdekat, kemudian menyebar
keseluruh tubuh melalui darah. Sifilis juga dapat menginfeksi janin dalam
kandungan dan janin bisa berakibat cacat bawaan.
Gejala-gejala.
Gejala penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain. Ciri awalnya dimulai dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau kemaluan dan berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung lebih dari 30 tahun.
Gejala penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain. Ciri awalnya dimulai dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau kemaluan dan berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung lebih dari 30 tahun.
Gejala-gejala
umum yang timbul:
·
Muncul
benjolan di sekitar kelamin
·
kadang-kadang
disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati.
·
Ada
bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seksual.
·
selama
2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun. Namun setelah
5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
·
Pada
perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang di kandung.
Pengobatan
Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis, namun penggunaanya harus sesuai resep dokter. Jadi, Jika anda merasakan gejala diatas maka segera periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk dokter.
Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis, namun penggunaanya harus sesuai resep dokter. Jadi, Jika anda merasakan gejala diatas maka segera periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk dokter.
3. Herpes
Penyakit ini lebih dikenal dengan
sebutan herpes genitalis (herpes kelaim). Penyebab herpes ini adalah Virus
Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan seks, baik vaginal, anal
atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan mengenai langsung
bagian luka/bintil/kutil.
Gejala awal biasanya berupa gatal,
kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti
oleh sekumpulan lepuhan kecil yang nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung
membentuk luka yang melingkar, dan akan membentuk keropeng.
Gambar
: PMS, Herpes genital
Herpes timbul antara 3 sampai 10 hari
setelah berhubungan dengan orang yang mempunyai penyakit tersebut. Tetapi
antara 5-10 hari, gejala ini akan hilang dan muncul kembali. Gelaja ini timbul
tergantung tergantung daya tahan tubuhnya.
Pengobatan yang terbaik adalah segera
kunjungi dokter anda dan ikuti petunjuknya.
4. Klamidia.
Kondisi ini mempunyai gejala mirip
gonore, walaupun bisa juga beraksi tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk
yang paling dapat diobati, tetapi telah menginfeksi sekitar empat juta orang
setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada
pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan
antibiotika.
Disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada
awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.
Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih
kekuningan; Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual.
Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; Penyakit
radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran falopian; Infeksi mata
pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV.
Gambar
: PMS, Klamidia
Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa
5. KUTIL KELAMIN
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.
Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).
Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS. Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.
Gambar:
PMS, Kutil kelamin
6. Hepatitis B.
Penyakit ini juga banyak disebabkan
oleh hubungan seks yang tidak aman. Hepatitis B dapat berlanjut ke sirosis hati
atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun
ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
7. HIV-AIDS
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa
salah satu penularan HIV salah satunya lewat hubungan seks yang tidak aman.
Penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan, sebab belum ditemukan obatnya
hingga saat ini.
Gambar:
PMS, HIV
HIV atau Human Immunodeficiency Virus
adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih
manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh.
AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Seseorang yang terinfeksi HIV secara
fisik tidak ada bedanya dengan orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada
gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi
AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya
sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk menjanjikan suatu kesembuhan yang pasti.
Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk menjanjikan suatu kesembuhan yang pasti.
Tes HIV (ELISA dua kali) perlu
disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau miskin, heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau miskin, heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.
Demikian pembahasan mengenai jenis
penyakit menular seksual, jika anda memiliki daftar lainya boleh ditambahkan.
Hal yang perlu dipikirkan sebelum
melakukan hubungan seks sembarangan adalah bahwa anda tidak tahu apakah
pasangan seks anda itu telah terjangkit salah satu penyakti diatas.
Semoga kita tida menderita penyakit ini, dan cara cerdas untuk tidak
tertular adalah tidak melakukan hubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan.
Jika anda sudah menikah, setialah pada pasangan anda. Jika belum menikah tahan
diri anda hingga anda menikah nanti.
Pepatah mengatakan, “ Adalah lebih
baik mencegah dari pada mengobati..” jangan sampai timbul penyesalan kemudian.
Sesal kemudian tiada guna.
Referensi :
Medicastore.com
Wikipedia.org
Penyakitmenularseksual.com
Seksualitas.net