MACAM-MACAM KONTRASEPSI
Hampir semua pasangan suami-istri memerlukan perencanaan kehamilan dan
sekaligus membatasi jumlah anak. Karena itu, kontrasepsi dibutuhkan.
Alasan penggunaan kontrasepsi bisa macam-macam, dari menunda kehamilan,
menjarangkan jarak kehamilan, sampai menyetop kehamilan.
Seperti kita tahu, ada begitu banyak alat kontrasepsi. Secara garis
besar, kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian besar. Yaitu
kontrasepsi mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.
Kontrasepsi hadir dalam berbagai metode dan efektivitas. Meskipun
berbeda, tujuan mereka satu: mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Beberapa jenis kontrasepsi juga melindungi terhadap penyakit menular
seksual (PMS).
KONTRASEPSI MEKANIK
Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung.
Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan sel telur
dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang termasuk dalam golongan
mekanik ini, yaitu kondom dan diafragma.
1. Kondom
Kata kondom berasal dari kata Latin condus
yang berarti baki atau nampan penampung. Kondom adalah semacam kantung
yang Anda sarungkan ke penis ereksi sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom dijual dalam berbagai ukuran dan bentuk. Kondom
memiliki kelebihan melindungi dari PMS dan tidak memengaruhi hormon.
Kekurangannya adalah efektivitasnya. Sekitar 2-15% wanita masih hamil
meskipun pasangannya menggunakan kondom. Selain itu, banyak pria
merasakan berkurangnya sensasi seksual dengan pemakaian kondom.
2. Kondom wanita
Kondom
wanita adalah sebuah kantung berlubrikasi dengan dua cincin fleksibel
di ujung-ujungnya. Sebuah cincin lunak yang dapat dilepas memudahkan
pemasangannya dan menjaga kondom di tempat. Sebuah cincin fleksibel
yang besar tetap berada di luar vagina, yang meliputi pembukaan vagina
(vulva) dan memberikan perlindungan tambahan.
Kondom wanita
sangat efektif bila digunakan dengan benar. Kondom wanita memiliki
keuntungan melindungi dari PMS, tidak mudah slip atau bocor, tidak
memengaruhi hormon dan tidak menimbulkan alergi (karena terbuat dari polyurethane,
bukan lateks). Kondom ini juga dapat dipasang jauh sebelum melakukan
hubungan seksual (sampai 8 jam sebelumnya) sehingga tidak perlu jeda
selama bermesraan. Kerugiannya adalah beberapa orang merasakan kurang
nyaman, tidak efektif untuk semua posisi, dan harganya mahal. Kondom
wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom pria karena dapat
menyebabkan posisinya bergerak keluar.
3. Diafragma
Diafragma
adalah topi karet lunak yang dipakai di dalam vagina untuk menutupi
leher rahim (pintu masuk ke rahim). Fungsinya adalah mencegah sperma
memasuki rahim. Agar diafragma bekerja dengan benar, penempatan
diafragma harus tepat. Diafragma seefektif kondom, namun dapat dicuci
dan digunakan lagi selama satu sampai dua tahun.
Kekurangannya, Anda
harus menempatkan diafragma sebelum berhubungan seks (sampai 24 jam
sebelumnya) dan mencopotnya setelah enam jam. Beberapa wanita
mungkin kesulitan menyisipkankannya dan memiliki reaksi alergi (karena
terbuat dari lateks).
4. SPERMISIDA
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat
melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim,
tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan
seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10
menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini
kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom
atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang
hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai
30 kehamilan,” jelas Andon.
Diakuinya, banyak wanita merasa tak nyaman
menggunakan spermasida. “Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi,”
ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang
hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan.
5. AKDR (IUD)
ADKR (alat kontrasepsi dalam rahim/Intrauterine divice)
atau dalam bahasa populernya disebut spiral adalah alat kontrasepsi
kecil yang ditempatkan dalam rahim wanita. Ada dua jenis AKDR: AKDR
tembaga yang terbuat dari plastik kecil dengan tembaga meliliti
batangnya dan AKDR progestogen yang berbentuk T kecil dengan silinder
berisi progestogen di sekeliling batangnya.
Walaupun telah
digunakan lebih dari 30 tahun untuk mencegah kehamilan, cara kerja AKDR
masih belum sepenuhnya dipahami. AKDR memengaruhi gerakan dan
kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga mereka tidak dapat
mencapai sel telur untuk membuahi. AKDR juga mengubah lapisan rahim (endometrium) sehingga tidak cocok untuk kehamilan dan perkembangan embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB.
Keunggulan
AKDR adalah berjangka panjang (minimal lima tahun), mudah
mempertahankan (Anda tidak mungkin lupa menggunakannya), lebih murah
dibandingkan kontrasepsi lain (lebih mahal pada awalnya, tetapi lebih
murah dalam jangka panjang) dan jika Anda ingin hamil, kesuburan Anda
dapat dikembalikan dengan cepat setelah Anda melepaskannya. AKDR
progestogen memiliki manfaat tambahan mengurangi perdarahan haid.
Kekurangan AKDR adalah bila gagal dan wanita menjadi hamil, perangkat
ini harus dibuang sesegera mungkin karena meningkatkan risiko
keguguran. Selain itu, ada risiko kecil infeksi setelah pemasangan
AKDR, kehamilan ektopik dan berbagai efek samping seperti menstruasi
tidak teratur, vagina kering, sakit kepala, mual dan jerawat.
KONTRASEPSI HORMONAL
Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron
sampai kombinasi estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini
dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.
Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron
adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan
cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan
dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil
konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat
bertemunya sperma dan sel telur.
1. Pil KB
Pil KB atau kontrasepsi
oral berisi bentuk sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami
dalam tubuh: estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut mengatur
siklus menstruasi wanita. Pil KB bekerja dengan dua cara.
Pertama, menghentikan ovulasi (mencegah ovarium mengeluarkan sel
telur). Kedua, mengentalkan cairan (mucus) serviks sehingga menghambat pergerakan sperma ke rahim.
Pil
KB sangat bisa diandalkan (efektivitasnya mencapai 99%). Pil KB juga
memberikan kendali di tangan wanita untuk mencegah kehamilan.
Kekurangan Pil KB adalah tidak melindungi terhadap PMS, harus diambil
setiap hari sesuai jadwal (tidak boleh terlewatkan barang sehari pun
agar efektif), dan menambah hormon sehingga meningkatkan risiko
trombosis, penambahan berat badan, sakit kepala, mual dan efek samping
lainnya. Pil KB tidak boleh diambil oleh wanita dengan kondisi
kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, dan penyakit
jantung.
Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi
efek samping, dan meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat
menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini
menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini
tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon
progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon progesteron dan
estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara
teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 22/21.
Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil
kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil
terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat
kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid
(sekuensial).
Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan
estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi.
Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek
estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari
memerlukan pil dengan efek estrogen rendah.
Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen
estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah,
menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan
yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi
berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu
panjang dapat menekan fungsi ovarium. Kerugian lainnya, mungkin berat
badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan
ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi
fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat
mengganggu produksi ASI.
Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido,
sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi
teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid.
Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.
2. Susuk (Implan)
Susuk KB
adalah batang kecil berisi hormon yang ditempatkan di bawah kulit di
bagian lengan wanita. Batang itu terbuat dari plastik lentur dan hanya
seukuran korek api. Susuk KB terus-menerus melepaskan sejumlah kecil
hormon seperti pada pil KB selama tiga tahun. Selama jangka waktu itu
Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak,
susuk KB dapat dicopot kapan pun dan Anda pun akan kembali subur
setelah satu bulan. Biaya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan
adalah keunggulan lain susuk KB. Kekurangannya, menyebabkan sakit
kepala dan jerawat pada beberapa wanita, tidak melindungi terhadap PMS
dan sekitar 20% wanita tidak lagi mendapatkan haid atau haidnya menjadi
tidak teratur.
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena
dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam
tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan
ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan
enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di
dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. Susuk
tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi,
konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi
sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun
(Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti
setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan
bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam
setahun.
Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid
tidak teratur, bercak atau tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa
menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama terasa
kering. Kendala lainnya dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan
karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat
menimbulkan infeksi.
3. Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik
atau injeksi adalah suntikan hormon yang mencegah kehamilan. Setiap
tiga bulan sekali Anda mendapatkan suntikan baru. Selama periode
tersebut, menstruasi Anda normal. Keunggulan kontrasepsi suntik adalah
keandalannya yang setara dengan pil KB atau susuk dan Anda hanya perlu
memikirkan kontrasepsi setiap 3 bulan sekali. Kelemahannya, Anda
tidak terlindungi terhadap PMS dan mendapatkan hormon. Anda juga tidak
bisa menghentikannya tiba-tiba karena hormon selama tiga bulan tetap
aktif di dalam tubuh. Anda mungkin perlu waktu lama untuk subur kembali.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3
bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan
(Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak
mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa
nyeri dan darah haid yang keluar.
Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena
nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis
sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan
tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap
1.000 pasangan dalam setahun.
KONTRASEPSI MANTAP
Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan
jumlah anak yang dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi
untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan dilakukan pada saluran
bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan
tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.
1. Sterilisasi
Sterilisasi
adalah kontrasepsi yang paling efektif. Pada sterilisasi pria
(vasektomi), vas deferens ditutup sehingga tidak ada sperma yang
keluar, meskipun tetap ejakulasi. Pada sterilisasi wanita (tubektomi),
saluran tuba falopi ditutup sehingga sel telur tidak keluar.
Keuntungan
sterilisasi adalah Anda tidak akan perlu memikirkan kontrasepsi
selamanya.
Kekurangannya, sifatnya permanen (tidak bisa dibatalkan),
tidak memberikan perlindungan terhadap PMS, dan memerlukan operasi
mayor. Perlu diingat bahwa tidak ada kontrasepsi yang 100% efektif.
Masih ada 1% kemungkinan kehamilan pasca sterilisasi, bahkan
bertahun-tahun setelah operasi dilakukan.
Sumber :
Majalah Kesehatan, 2011
Yuwielueninet,Wordpress, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar