Penyimpanan ASI
ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah
dari payudara untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi.
Apa tidak basi? Sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang
benar, ASI tidak akan basi
Masa cuti berakhir. Padahal
masa pemberian ASI eksklusif pada bayi belum berakhir. Bisakah ASI
Eksklusif dilanjutkan? Mia resah. Bayinya baru berusia 3 bulan, masih
dalam masa pemberian ASI Eksklusif sampai buah hatinya berusia 6 bulan,
namun masa cuti kerjanya sudah berakhir. “Bagaimana melanjutkan ASI
eksklusifnya. Masa sih harus dicampur dengan susu formula. Sayang kan?”
Benar!
Alangkah sayangnya dan ruginya jika pemberian air susu ibu (ASI)
eksklusif sampai gagal. Pernahkah melihat bayi macan diberi makan
daging? Atau, bayi kambing atau sapi, makan rumput? Sebelum usianya
cukup, semua bayi mamalia makan air susu, termasuk bayi manusia.
Usia
cukup bagi bayi manusia untuk mendapat makanan lain selain air susu ibu
adalah setelah 6 bulan. Dari usia 0 hingga 6 bulan bayi harus mendapat
ASI eksklusif, yakni pemberian ASI murni tanpa bayi diberi tambahan
lain seperti cairan air putih, teh, madu, buah-buahan, maupun makanan
tambahan seperti bubur susu atau bubur saring dsb., sampai usia bayi 6
bulan, menurut hasil penelitian, positif membuat bayi mendapat nutrisi
terbaik; meningkat daya tahan tubuhnya, meningkat kecerdasannya, dan
meningkat jalinan kasih
(bonding) dengan bunda (dan ayah).
(bonding) dengan bunda (dan ayah).
Sayangnya,
seperti Mia yang bekerja, juga Mia-Mia yang lain, masa cuti melahirkan
hanya 3 atau 4 bulan saja. Masih ada ada 2 - 3 bulan lagi untuk
memberikan ASI Eksklusif. Itu memang dilema. Bagaimana melanjutkan
pemberian ASI eksklusif atau hanya malam hari memberi ASI, siang dengan
susu formula?
Beri ASI Perah
Dr.Utami Roesli dan Bidan Ari Titin M,AM.Keb |
Untuk buah hati tercinta, seharusnya bekerja di
luar rumah bukanlah halangan untuk memberikan yang terbaik untuknya,
termasuk memberikan ASI secara eksklusif. “Ibu tetap bisa memberikan
ASI perah, yakni ASI yang diperas dari payudara, lalu diberikan pada
bayi saat ibu bekerja di kantor,” ujar Utami yang juga ketua Lembaga
Peningkatan dan Pengembangan (LPP) ASI Rumah Sakit St. Carolus.
ASI
perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk
kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Apa tidak basi?
Menurut Utami, sampai waktu tertentu dan dengan penyimpanan yang benar,
ASI tidak akan basi. Misalnya, ASI tahan disimpan di dalam suhu ruangan
sampai 6 jam. Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan
hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat
hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di
frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan
3-4 bulan. Sedangkan pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan
suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan.
Memerah
ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat
khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa
keluar lancar car! Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing
payudara 15 menit. ASI ini bisa diberikan untuk bayi keesokan harinya.
Tampung ASI tersebut di sebuah wadah, misalnya plastik gula, lalu
tandai setiap wadah dengan spidol sesuai waktu pemerahan, misal plastik
pertama, kedua, dst. Berikan pada bayi sesuai urutan pemerahan.
Persiapan dan Pemberian
Untuk
memberi bayi ASI perahan, jauh-jauh hari sebelum masa cuti berakhir ibu
memang harus menyiapkan diri sendiri dan bayi. Apalagi jika si buah
hati merupakan anak pertama. Beratnya meninggalkannya memang luar
biasa. Apalagi siang hari tak bersamanya dan tak menyusuinya pasti
berat. Di kantor, saat payudara membengkak karena produksi ASI tak
disusu bayi, ingatan ibu pastilah pada buah hati di rumah.
Mempersiapkan
diri sendiri menjadi penting. Pertama, adalah mempersiapkan mental
untuk meninggalkan bayi dan memupuk rasa percaya bahwa ia akan
baik-baik saja di rumah. Kedua, persiapan dengan mulai belajar memerah
dua minggu sebelum cuti berakhir. Ketika bayi tidur dan payudara mulai
terasa membengkak, segera perahlah payudara lalu simpan di kulkas. Esok
siang, ASI perah tersebut bisa ibu berikan pada bayi.
Sedangkan
untuk mempersiapkan bayi, ibu harus memulai membiasakan bayi diberi ASI
perahan dengan sendok, bukan botol susu. “Berikan dengan cara
menyuapinya dengan sendok agar bayi tidak bingung putting. Sampai bayi
usia 5 bulan, bisa terjadi bingung putting,” tegas Utami. Bingung
putting terjadi jika ibu yang biasa memberi Asi lewat payudara, lalu
bayi disusui dengan botol, maka ketika akan diberikan lewat payudara
lagi bayi kemungkinan menolaknya. Ini lantaran, dot botol lebih lancar
mengeluarkan susu dibandingkan lewat payudara.
Persiapkan Mental ‘Pengasuh’
Tetap
memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk
kerjasama dengan pengasuh. Ini bukan hal mudah. Apalagi jika yang ibu
percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka
tidak punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI
eksklusif, ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil
dicampur susu atau makanan padat, akan sedikit menyulitkan.
“Tapi,
jangan menyerah. Pelan-pelan jelaskan sama ibu atau ibu mertua tentang
pentingnya ASI eksklusif, dan bahwa usus bayi belum siap mencerna
makanan. Begitu juga jelaskan pada pengasuh, kerjasama orangtua dengan
pengasuh di rumah ini juga menentukan keberhasilan menyusui secara
eksklusif ” tegas Utami.
Memang di hari-hari pertama pemberian
susu perah dengan sendok, bayi mungkin menolaknya. Ia bahkan bisa cemas
dan gelisah. Namun, janganlah khawatir, 3 atau 4 hari setelahnya bayi
akan terbiasa. Itu sebabnya, sebelum masa cuti berakhir bayi perlu
dilatih disuapi susu dengan sendok. Jadi, tak perlu resah jika harus
kembali bekerja, bukan?
Pemberian ASI Perahan
- Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu).
- Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air panas.
- Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
- Jangan gunakan oven microwave untuk menghangatkan agar zatzat penting ASI tidak larut/hilang.
- Berikan dengan sendok.
Simpan ASI Praktis dan Awet
- Taruh ASI dalam kantung plastik polietilen (misl plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
- Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
- Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan (+ 2 minggu).
- Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan), gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6 bulan)
- Jika ASI beku akan dicairkan, pindahkan ASI ke refrigerator semalam sebelumnya, esoknya baru cairkan dan hangatkan. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dipindah ke refrigerator
- (Dewi Yamina)
- Sumber: Tabloid Ibu & Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar