Persalinan
adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina kedunia luar. Partus immaturus kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat
janin antara 1000 – 500 gram. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil
konsepsi yang dapat hidup tapi belum cukup bulan, berat janin antara 1000 –
2500 gram atau tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Partus
posmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu atau lebih dari
taksiran partus. (sarwono prawirohardjo, 2005)
Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dinggap normal jika prosesnya
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan yaitu setelah 37 minggu tanpa disertai
adanya penyulit.
( JNPK-KR, 2007).
Persalinan adalah proses alamiah
dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Saifuddin, 2002).
Persalinan dimulai (inpartu) sejal
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum
inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.
Faktor-Faktor Penting Dalam Persalinan
a. Power
Merupakan kekuatan – kekuatan yang
telah ada pada ibu seperti kekuatan his, kontraksi dinding perut, kontraksi
diafragma pelvis atau kekuatan mengejan, ketegangan dan kontraksi ligamentum
retundum.
b. Passage
Keadaan jalan lahir lunak dan jalan
lahir tulang
c. Passanger
Bagian yang paling besar dan keras
dari janin adalah kepala janin. Posisi
besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan. Kepala
ini pula yang paling banyak mengalami cedera pada persalinan, sehingga
dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak, hidup sempurna, cacat atau
akhirnya meninggal. Biasanya bila kepala
janin sudah lahir, maka bagian lain dengan mudah menyusul kemudian.
Mekanisme
persalianan sebenarnya mengadu pada bagaimana janin
menyesuiaikan dan melolokan diri dari
panggul ibu, yang meliputi gerakan :
a.
Turun
Sebetulnya
janin mengalami penurunan terus menerus dalam jalan lahir sejak kehamilan trimester III, antara lain
masuknya bagian terbersar janin kedalam pintu atas panggul (PAP) yang pada primigravida 38 minggu atau
selambat-lambatnya awal kala II.
b.
Fleksi
pada permulaan persalinan kepala janin biasanya berada dalam sikap fleksi.
Dengan adanya his dan tahan dari dasar panggul yang makin besar, maka kepala
janin makin turun dan semakin fleksi sehingga dagu janin menekan pada dada dan
belakang kepala (Oksiput) menjadi bagian bawah. Keadaan ini dinamakan fleksi
maksimal. Dengan fleksi maksimal kepada
janin dapat menyesuaikan diri dengan ukuran panggul ibu terutama bidang sempit
panggul yang ukuran pangggul yang ibu terutama bidang sempit panggul yang ukur
melintang 10 cm. Untuk dapat
melewatinya, maka kepala janin yang awalnya masukdengan ukuran diameter
Oksipito Frontalis (11,5 cm) harus Fleksi –secara maksimal menjadi diameter
Oksipito Bregmatik (9,5 cm.)
c.
Rotasi
dalam / putaran paksi dalam
Makin
turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepada janin akan berputar sedemikian
rupa sehingga diameter terpanjang rongga panggul atau diameter anterior
posterior kepala janin akan bersesusian dengan diameter terkecil anterior
posterior Pintu Bawah Panggul (PBP).
Hal ini
dimungkinkan karena kepala janin tergerak spiral atau seperti sekrup sewaktu
turun dalam jalan lahir. Bahu tidak bewrputar bersama –sama dengan kepala akan
membewntuk sudut 45. keadaan demikian disebut putaran paksi dalam dan ubun
–ubun kecil berada dibawah simfisis.
d.
Ekstensi
Setelah
putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadi lah ektensi
atau depleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahirvpada PBP
mengarah kedepan dan keatas , sehingga kepada harus mengadakan ektensi untuk
melaluinya kalau tidak terjadi ektensa maka kepala akan tertekan pada pertemuan
dan menembusnya. Dengan eksensi inimaka sub. Oksiput bertindak sebagai
Hipomochlion ( sumbuh putar ). Kemudian
larilah berturut – turut sinsiput ( puncak kepala ), dahi, hidung, mulut, dan
akhir dagu.
e.
Rotasi luar / putaran paksi luar
Setelah ekstensi kemudisn diikuti dengan
putaran paksi luar yang pada hakikatnya kepala janin menyasuaikan kembali
dengan sumbuh panjang bahu, sehinga sumbuh panjang bahu dengan sumbuh panjang
kepala janin berada pada satu garis lurus.
f.
Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan
sampai dibawah sympisis dan menjadi hipomochlion untuk kelahiran bahu belakang.
Kemudian bahu belakang menyusul dan selanjutnya seluruh tubuh bayi lahir searah
dengan paksi jalan lahir (Prawirohardjo, 2002).
Pada
persalinan kala II his akan timbul semakin sering dan merupakan tenaga untuk
mendorong janin lahir, mengajarkan ibu cara mengedan yaitu ibu dengan posisi
berbaring sambil merangkul kedua pahanya sampai batas siku dengan posisi kepala
diangkat dan melihat kearah pusar.
Sehingga dagunya mendekati dadanya dan ia dapat melihat kearah
pusat. Sehingga dagunya mendekati
dadanya dan ia dapat melihat perutnya.
Bila kepala janin sampai didasar panggul, perenium dan anus nampak
teregang. Pereneum ditahan dengan tangan
kanan. Dianjurkan melakukan episiotomi
pada wanita dengan perenium yang kaku.
Setelah kepal lahir dilakukan penyediaan adanya lilitan tali pusat, bila
ada lilitan dapat dilonggarkan.
Dan bila sukar dilakukan dengan menjepit dengan menggunakan dua klem kemudian
dipotong. Lalu kepala akan mengalami
putaran paksi luar selanjutnya melahirkan bahu janin yang mula-mula melahirkan
bahu depan lalu belakng dengan benar.
Setelah badan dan tungkai lahir bayi diletakkan diperut ibu dengan
posisi kepala lebih rendah dan melakukan pemotongan tali pusat dengan benar.
Kala dau persalinan dimulai katika
pembukaan servikas sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayai ( JNPK-KR, 2007).
Gejala dan tanda kala dua adalah:
a. ibu merasakan ingin meneran bersama dengan
terjadinya kontraksi.
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan
pada rektum atau vaginanya.
c. Perenium menonjol.
d. Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur
darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar