Jumat, 29 Maret 2013

Penyakit Menular Seksual


Penyakit Menular Seksual
Ari Titin Mulyaningsih, Amd.Keb; 2013

Kita kembali bercerita dengan salah seorang pasien yang datang berobat ke UGD yuu ….


Sudah menjadi bukan hal yang tabu dengan kata-kata seksual, bahkan aktor pelaku seksual pun sudah berkeliaran disekeliling kita. Heummm, sedikit bercerita dan berbagi pengalaman ya .. Disaat saya sedang jaga di sebuah RS tempat saya bekerja, banyak sekali cerita yang sudah menjadi hal yang sangat memprihatinkan bagi kita semua sebagai anggota medis dan dalam lubuk hati yang paling dalam adalah saya sebagai kaum perempuan yang juga memiliki alat reproduksi yang di anugerahkan oleh Tuhan kepada kita.

Ketika datang pasien dengan kasus penyakit menular seksual ini, terkadang secara kasat mata kita dapat menilai dari segi social perilaku ketika pasien itu datang.

Dengan cueknya sang pasien datang dan tanpa ada rasa malu sedikitpun, seolah-olah ia datang untuk melakukan pemeriksaan rutin tanpa ada kata jera sekalipun, khususnya bagi para laki-laki yang senang dengan pola perilaku yang tidak bermoral/ melakukan hubungan seksual bebas dengan berganti-ganti pasangan (dalam kasus ini bukannya saya membela para kaum hawa, ini adalah fakta, karena dari sekian banyak kasus PMS ini banyak yang datang berobat adalah rata-rata kaum pria, meskipun ada juga pasien dengan keluhan PMS yang datang dan konsultasi kepada dokter untuk berobat).

Ketika nama pasien itu di panggil saatnya suster untuk melakukan anamnesa kepada pasien….

“Silahkan masuk, silahkan duduk, bagaimana keadaannya, keluhan apa sekarang yang dirasakan … ??”….

Pasien X, laki-laki, usia 21thn “Begini suster, sebenernya saya malu nih ceritanya..  saya itu merasa sakit pada bagian kemaluan saya, mau kencing saja terasa perih dan tidak lancer, perut bagian bawah juga terasa sakit, kadang terasa gatal bahkan lubang kemaluan saya keluar cairan warna putih kekuning-kuningan, berbau dan gatal seperti nanah…. Badan saya juga terasa demam sampai menggigil terutama pada malam hari, kepala saya pusing juga suster …”.

“Maff apakah anda ini sudah menikah ??, status anda Tuan atau Saudara ??”, pertanyaan sedikit menggelitik untuk pasien ….

“Maff suster saya masih bujang, tapiii ………. !!!!”

“Tapi apaaaa ……. ???”

“Ahhh engga suster, saya malu bilangnya ……”

“kenapa mesti malu, maff ya sebelumnya, pertanyaan ini lebih sensitive, apakah anda sudah pernah berhubungan seksual … ??”

“sudah suster …”

“Maaf, berhubungan dengan satu pasangan atau berganti-ganti pasangan, dan boleh tau riwayat kesehatan reproduksi dari partner anda untuk melakukan hubungan seksual itu, apakah sehat ???”, pertanyaan yang sedikit sulit dan menggelitik ……….

“Maaf karena pertanyaan saya ini sangat penting dan harus dijawab dengan jujur, karena ini berhubungan penting dengan keluhan yang sedang anda derita …… jika anda tidak jujur saya takut salah dalam menangani atau salah memberikan therapy atau pengobatan pada keluhan anda tersebut ..”, pernyataan yang sedikit tegas ….

“Baik suster, saya harus jujur, karena saya ingin sembuh, ….  Sebenarnya saya baru satu kali melakukan hubungan seksual dengan perempuan malam yang ada di club(PSK), tapi hanya satu kali suster, dua hari yang lalu ….. tapi hanya satu perempuan dan ini kali pertamanya saya melakukan itu …., saya tidak tahu mengenai riwayat kesehatan alat kelamin perempuan itu, yah namanya juga PSK, tapi lumayan dia saya bayar mahal suster …… berarti dia kelas atas dan engga sembarangan kan susssttt ….”

Gambar: PSK, cantik tapi tidak sehat
 “senyum menggelitik mendengar pernyataan pasien, ohhh, pantas, maaf yaa sebelumnya, meskipun hanya satu kali melakukan itu, tetapi perempuan dengan riwayat pekerjaan itu sudah pasti dia sering melakukan berhubungan dengan banyak berganti pasangan, dan anda tidak tahu apakah perempuan itu benar-benar sehat atau memiliki virus atau bakteri yang ditularkan kepada anda melalui berhubungan seksual meskipun hanya satu malam saja …”

“Maff boleh saya periksa alat kemaluan anda, silahkan lepas pakaian bawah anda dan tidur berbaring perlihatkan kepada saya, saya ingin memastikan …”

“Ok suster …”

Setelah mendengarkan cerita pasien, dan memeriksakan langsung kondisi pasien memang terlihat terdapat cairan putih kekuning-kuningan di bagian lubang penis dari penderita, diagnose sementara ini anda terkena penyakit menular seksual yang dikenal dengan nama Gonorea yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian.

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal.

Penyakit-penyakit seksual ini hampir seluruhnya di sebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman. Resiko penyakit yang akan ditanggung oleh para penderita adalah harga dari sebuat perbuatan bodoh yang mementingkan kenikmatan sesaat tanpa menghiraukan akibat-akibat yang timbul kemudian. Slogan mereka adalah, “Nikmati dulu..harganya belakangan..” dan memang harganya harus dibayar selalu belakangan (kompasiana.com)

Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti' orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun (Wikipedia.com).

Penyakit kelamin merupakan penyakit yang mengenai organ reproduksi pria atau perempuan yang diakibatkan oleh hubungan senggama dengan orang yang sudah terjangkit penyakit kelamin. Penyakit kelamin pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
·         Penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dimana, biasanya bibit penyakit ada dalam cairan mani dan cairan vagina.
·         Penyakit kelamin yang ditularkan tidak melalui hubungan seksual, seperti keputihan. Keputihan biasanya disebabkan oleh kuman atau bakteri yang masuk ke dalam vagina perempuan.
(kompasiana.com)

Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan

PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.

PMS sangat rentan diderita pada orang yang secara aktif telah melakukan hubungan seks. Alat kelamin mudah lembap karena banyak mengandung lendir terutama pada perempuan. Kelembapan alat kelamin ini memudahkan jamur atau kuman untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pada perempuan sering terjadi keputihan. Keputihan ini dapat dikatakan normal apabila keputihan tidak berbau, tidak berwarna dan tidak gatal.

Penyakit kelamin pada perempuan tentunya akan berakibat serius pada alat reproduksinya. Hal ini makin serius karena ternyata sulit untuk mendeteksi secara dini penyakit kelamin pada perempuan karena alat reproduksinya berada di dalam. Gejala-gejala penyakitnya tidak tampak secara fisik dari luar. Untuk mendeteksi adanya penyakit membutuhkan pemeriksaan dalam organ reproduksi perempuan.

Penyakit kelamin pada laki-laki akan mudah diketahui, karena organ reproduksinya berada di luar dan mudah dilihat secara langsung. Bila terjadi gejala PMS akan mudah dideteksi secara dini. Sebenarnya setiap orang akan beresiko terkena PMS, jika mereka aktif melakukan hubungan seksual. Penyakit menular akan lebih berbahaya jika diderita oleh perempuan. Meskipun dari hasil penelitian membuktikan bahwa beberapa PMS telah ada obatnya dan dapat disembuhkan.

Berikut ini daftar penyakit menular seksual yang di kutip dari beberapa sumber:

1. Gonorrhea
Ini adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu adalah Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian.


Gambar: PMS Gonorhea

Gejala-gejalanya sangat mudah di deteksi dan di ketahui terutama untuk laki-laki. Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika buang air kecil, kadang-kadang pada waktu kencing atau sesudah kencing akan terasa nyeri beberapa saat, setelah itu tidak terasa lagi. Ciri kedua adalah penis akan mengeluarkan cairan putih kekuning-kuningan atau kehijau-hijaun. Jika anda menemukan dua gejala itu pada diri anda bisa dipastikan anda telah terinfeksi bakteri ini.

Pada wanita gejala ini agak lebih sulit di ketahui, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.

Pengobatanya.
Penyakit ini termasuk mudah disembuhkan, asal tidak terlambat. Begitu ada gelaja itu segera tanpa menunggu lama pergilah ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk di berikan obatnya. Jangan sekali-sekali membeli obat sendiri, karena obat itu harus sesuai dengan resep dokter. Kalau tidak ada dokter spesialis, dokter umum juga bisa, namun lebih di anjurkan langsung ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Dokter akan memberikan 3 jenis obat untuk di makan selama seminggu. Setelah itu anda harus datang kembali untuk memeriksa ke dokter yang sama.

2. Sifilis atau Raja Singa
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat berbahaya, karena mengganggu otak dan fungsi organ lainnya, disebabkan oleh Treponema pallidum, Penularannya terjadi lewat hubungan seksual yang tidak sehat..
 
Gambar : PMS Sifilis
Bakteri ini masuk kedalam tubuh melalui selaput lender (vagina atau mulut) atau melalui kulit. Dalam beberapa jam, bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening terdekat, kemudian menyebar keseluruh tubuh melalui darah. Sifilis juga dapat menginfeksi janin dalam kandungan dan janin bisa berakibat cacat bawaan.

Gejala-gejala.
Gejala penyakit ini mirip dengan gejala sejumlah penyakit lain. Ciri awalnya dimulai dengan lecet yang tida terasa sakit pada penis atau kemaluan dan berkembang dalam tiga tahap, yang dapat berlangusung lebih dari 30 tahun.

Gejala-gejala umum yang timbul:
·         Muncul benjolan di sekitar kelamin
·         kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati.
·         Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seksual.
·         selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun. Namun setelah 5-10 panyakit ini menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah, dan jantung.
·         Pada perempuan penyakit ini dapat menular pada bayi yang di kandung.

Pengobatan
Antibiotik dapat menghentikan aktivitas bakteri penyebab sifilis, namun penggunaanya harus sesuai resep dokter. Jadi, Jika anda merasakan gejala diatas maka segera periksakan diri, selanjutnya ikuti saja petunjuk dokter.

3. Herpes
Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes kelaim). Penyebab herpes ini adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan seks, baik vaginal, anal atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan mengenai langsung bagian luka/bintil/kutil.

Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar, dan akan membentuk keropeng.


Gambar : PMS, Herpes genital

Herpes timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan dengan orang yang mempunyai penyakit tersebut. Tetapi antara 5-10 hari, gejala ini akan hilang dan muncul kembali. Gelaja ini timbul tergantung tergantung daya tahan tubuhnya.
Pengobatan yang terbaik adalah segera kunjungi dokter anda dan ikuti petunjuknya.

4. Klamidia.
Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga beraksi tanpa gejala. Di Amerika, klamidia termasuk yang paling dapat diobati, tetapi telah menginfeksi sekitar empat juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.

Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena sebanyak 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.

Gejala yang ditimbulkan : Cairan vagina encer berwarna putih kekuningan; Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah hubungan seksual.  Komplikasi yang mungkin terjadi : Biasanya menyertai gonore; Penyakit radang panggul; Kemandulan akibat perlekatan pada saluran falopian; Infeksi mata pada bayi baru lahir; Memudahkan penularan infeksi HIV.


Gambar : PMS, Klamidia

Tes laboratorium yang dilakukan untuk mendeteksi adalah Elisa, Rapid Test dan Giemsa

5. KUTIL KELAMIN
Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.

Gejala yang ditimbulkan : tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat kelamin (seperti jengger ayam).

Komplikasi yang mungkin terjadi : kutil dapat membesar seperti tumor; bisa berubah menjadi kanker mulut rahim; meningkatkan resiko tertular HIV-AIDS. Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung dapat terlihat oleh mata biasa.


Gambar: PMS, Kutil kelamin

6. Hepatitis B.
Penyakit ini juga banyak disebabkan oleh hubungan seks yang tidak aman. Hepatitis B dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

7. HIV-AIDS
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa salah satu penularan HIV salah satunya lewat hubungan seks yang tidak aman. Penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan, sebab belum ditemukan obatnya hingga saat ini.

Gambar: PMS, HIV

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh.

AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.
Obat-obatan yang ada pada saat ini, belum mampu untuk menjanjikan suatu kesembuhan yang pasti.

Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan.
Setiap orang beresiko tertular HIV-AIDS, baik tua maupun muda, kaya atau miskin, heteroseksual maupun homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang kita lakukan.

Demikian pembahasan mengenai jenis penyakit menular seksual, jika anda memiliki daftar lainya boleh ditambahkan.

Hal yang perlu dipikirkan sebelum melakukan hubungan seks sembarangan adalah bahwa anda tidak tahu apakah pasangan seks anda itu telah terjangkit salah satu penyakti diatas.  Semoga kita tida menderita penyakit ini, dan cara cerdas untuk tidak tertular adalah tidak melakukan hubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan. Jika anda sudah menikah, setialah pada pasangan anda. Jika belum menikah tahan diri anda hingga anda menikah nanti.

Pepatah mengatakan, “ Adalah lebih baik mencegah dari pada mengobati..” jangan sampai timbul penyesalan kemudian. Sesal kemudian tiada guna.




Referensi :



Medicastore.com

Wikipedia.org

Penyakitmenularseksual.com

Seksualitas.net

Senin, 25 Maret 2013

Demam Berdarah Dengue



DEMAM BERDARAH DENGUE
Ari Titin Mulyaningsih, Amd.Keb



Bercerita mengenai banyaknya pasien yang datang untuk berobat dengan keluhan terdiagnosa Demam berdarah dengue ke rumah sakit tempat saya bekerja, baik pasien dengan usia yang sangat dini sampai dengan orang tua, dimana keluhan pertama yang sering kali di ungkapkan bahwa pasien merasakan panas tinggi naik turun sudah lebih dari 3 hari, terasa mual dan muntah, perut terasa perih, badan dan persendian terasa linu, kadang terdapat ruam *bintik-bintik merah di sekitar bahkan disekujur tubuh*, bahkan ada yang sampai mengalami mimisan pada hidungnya (celoteh pasien bersama saya ketika sedang diperiksa di UGD saat pasien pertama masuk).

Suster rasanya badan ini lemess bangett, mau makan aja terasa tidak bergairah alias tidak nafsu makan atau anoreksia. Saya sudah berobat ke dokter dekat rumah dan mendapatkan obat demam, mual, badan linu, obat pusing dan beberapa vitamin tetap saja badan saya belum merasakan perbaikan (celoteh pasien pada saya).

Ibu,bapak,ade,mba,mas,sayang ..... jika panas sudah lebih dari 3 hari dan sudah minum obat belum ada perbaikan maka disarankan untuk periksa laboratorium dulu, untuk memastikan adanya infeksi virus atau bakteri dalam darah atau tidak, agar dapat mendapatkan penanganan yang sesuai dengan diagnosa penyakitnya tersebut sayang ... Nah maka dari itu, setelah jelas terdiagnosa DBD atau Typus disarankan untuk mendapatkan perawatan di Rumah sakit untuk memulihkan kembali kondisi yang sedang melemah akibat infeksi tersebut, bagaimana kalo dirawat sajaa ?? (Celoteh saya membujuk pasien untuk mendapatkan penangan terbaik terhadap penyakitnya).

Ok lah suster, yang penting saya mau sembuh dan dapat kembali beraktivitas ... (Persetujuan pasien)..

Nah ... agar kita mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu DBD mari kita baca sama-sama artikel dibawah ini yahh ........ selamat membaca sayang ...

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah.Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.

Demam Berdarah atau Tifus ?
Demam berdarah dan tifus memiliki gejala yang dapat dikatakan hampir sama. Kedua penyakit ini ditandai oleh gejala berupa demam yang cukup tinggi. Jika kita salah menduga jenis penyakit yang diderita, nantinya akan bisa menyebabkan kesalahan penanganan yang justru akan berakibat fatal bagi penderita. Lantas apa saja sebetulnya perbedaan antara penyakit demam berdarah dan tifus?

Penyebab

Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah

Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya.  Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.

Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.  Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama.  Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.

Berbeda dengan demam berdarah, penyakit tifus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang cepat pada tempat-tempat yang kotor. Penyebaran bakteri ini dibantu oleh serangga pembawa bakteri, salah satunya adalah lalat. Bakteri ini oleh lalat dibawa ke makanan atau minuman dan seterusnya akan masuk ke dalam tubuh orang yang mengkonsumsinya, menyebabkan orang tersebut terkena penyakit tifus (http://yankes.itb.ac.id/?page_id=355).


Manifestasi Klinis

Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue

Demam berdarah (klasik)

Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam.
Gejala Demam Berdarah Dengue

Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).

Demam berdarah dengue (hemoragik)

Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi,

Demam Tinggi

fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah.  Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.

Sindrom Syok Dengue

Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.


Diagnosis

Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan melihat gejala yang muncul, seperti demam tinggi dan munculnya ruam.. Namun, karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit dibedakan dengan penyakit malaria, leptospirosis, maupun demam tifoid maka biasanya pekerja medis atau dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan pasien untuk mencari informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk.    

Gejala Demam Berdarah

Selain itu untuk mendapatkan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi umumnya dilakukan berbagai uji laboratorium. Beberapa tes yang biasanya dilakukan adalah studi serologi untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus dengue di tubuh pasien, menghitung titer antibodi terhadap virus dengue, dan penghitungan sel darah lengkap (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit). Selain itu, uji laboratorium lain yang dapat dilakukan adalah uji inhibisi hemaglutinasi, uji ELISA, dan reaksi berantai polimerase reverse transcriptase untuk mendeteksi antigen, antibodi, atau asam nukleat spesifik terhadap virus dengue. Uji-uji tersebut dapat memakan waktu beberapa hari.


Pencegahan


Pengasapan atau fogging
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
·         Lingkungan
  


   Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.
·         Biologis
      Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
·         Kimiawi
      Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.

Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.


Pengobatan

Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

Rawat Inap di Rumah sakit, sebagai penanganan kondisi daya tahan tubuh akibat demam berdarah

Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.


Selamat Membaca teman-teman ...............

Referensi :