Selasa, 24 Agustus 2010

Kehamilan (Perkembangan Janin)




Kehamilan


Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahian ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio ( Minggu-minggu awal ) dan kemudian janin ( sampai kelahian ). Seorang wanita yang hamil pertama kalinya disebut primigravida atau gravida I : Seorang wanita yang belum penah hamil dikenal sebagai gavida 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia di bagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran ( kematian alami embrio atau janin ), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat di monitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal ‘viabilitas’, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan ( Wikipedia Indonesia, 2008 ).


Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan ( Saifuddin, 2006 ).

Kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan dimulai dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, proses konsepsi, nidasi (implantasi) pada endometrium, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi hingga kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Prawirohardjo, 2005).


Fisiologi kehamilan

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii. Di sekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yangmengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Prawirohardjo, 2008).

Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi, dan plasentasi (Prawirohardjo, 2008).

Ketika hamil seorang wanita mengalami peningkatan kebutuhan asupan gizi untuk mencukupi kebutuhan dua orang (sang ibu dan janin bayinya), yaitu antara lain seperti energi, protein, mineral, kalsium, air, omega 3, vitamin, asam folat, zat besi dan lain sebagainya ( Sri Maulani, 2008 ).

Sebelum lahir ke dunia, anak akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibunya selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Setiap bulan janin mengalami proses perkembangan yang berbeda-beda. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sang ibu membutuhkan asupan makanan dengan gizi tertentu ( Sri Maulani, 2008 ).

1. Minggu ke-1

Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi, sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur ( Sri Maulani, 2008 ).


2. Minggu ke-2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium ( Sri Maulani, 2008 ).


3. Gambar Minggu 3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm ( Sri Maulani, 2008 ).

4. Minggu ke-4

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung) ( Sri Maulani, 2008 ).


5. Minggu ke-5

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing ( Sri Maulani, 2008 ).


6. Minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak ( Sri Maulani, 2008 ).


7. Minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru ( Sri Maulani, 2008 ).


8. Minggu ke 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna ( Sri Maulani, 2008 ).


9. Minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram ( Sri Maulani, 2008 ).


10. Minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram ( Sri Maulani, 2008 ).


11. Minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri ( Sri Maulani, 2008 ).


12. Minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata ( Sri Maulani, 2008 ).


13. Minggu ke-13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala ( Sri Maulani, 2008 ).


14. Minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak ( Sri Maulani, 2008 ).


15. Minggu ke-15

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup ( Sri Maulani, 2008 ).


16. Minggu ke-16

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak. Tetapi tak perlu kuatir jika anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram ( Sri Maulani, 2008 ).


17. Minggu ke-17

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk ( Sri Maulani, 2008 ).


18. Minggu ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat ( Sri Maulani, 2008 ).


19. Minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


20. Minggu ke-20

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat ( Sri Maulani, 2008 ).


21. Minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


22. Minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional ( Sri Maulani, 2008 ).


23. Minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna ( Sri Maulani, 2008 ).


24. Minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang. Kulit bayi mulai menebal ( Sri Maulani, 2008 ).


25. Minggu ke-25

Bayi cegukan, ibu merasakannya ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


26. Minggu ke-26

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


27. Minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


28. Minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup ( Sri Maulani, 2008 ).


29. Minggu ke-29

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


30. Minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


31. Minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


32. Minggu ke-32

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi ( Sri Maulani, 2008 ).


33. Minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


34. Minggu ke-34

Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


35. Minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


36. Minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


37. Minggu ke-37

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm ( Sri Maulani, 2008 ).


38. Minggu ke-38-40

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan ( Sri Maulani, 2008 ).


Tanda-Tanda kehamilan

Di bawah ini tanda-tanda yang biasanya di jumpai pada ibu hamil :

1. Tanda –tanda dugaan hamil

a. Amenore (Terlambat datang bulan)

Amenorea in disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)

b. Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)

Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2008).

c. Ngidam

Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).

d. Sinkope atau pingsan

Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkna iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).

e. Sering miksi

Terjadi karena kandung kencing pad bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).

f. Konstipasi atau Obstipasi

Pengaruh hormon progesteron sehigga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).

g. Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).

h. Epulis

Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu (Wiknjosastro, 2008 ).

i. Varises atau penampakan pembuluh darah vena

Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).

j. Mamae

Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).

k. Anoreksia

Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).

2. Tanda tidak pasti hamil

Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan yaitu Rahim membeser sesuai dengan tuanya kehamilan. Rahim pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai yaitu :

a. Tanda Hegar

Perlunakan bagian istmus rahim

b. Tanda Piscasek

Uterus membesr ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut.

c. Tanda Chadwiks

Adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina tampak lebih merah agak kebiru-biruan.

d. Kontraksi Braxton Hicks

Adalah uterus dirangsang mudah berkontraksi, tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil.

e. Teraba Ballotement

3. Tanda Pasti Hamil

Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :

a. Teraba bagian-bagian janin

Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).

b. Denyut Jantung Janin

Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu, sedangkan dengan doppler pada kehamilan 12 minggu dapat terdenganr.

c. Adanya gerakan janin

Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu, sedangkan untuk multigravida dapat dirasakan pada kehamilan 16 minggu.

d. Pemeriksaan Rontgen

Dengan pemeriksaan ini akan terlihat bayangan kerangka janin dalam rahim, pemeriksaan ini dilakukan setelah kehamilan 16 minggu.


Adaptasi Fisiologis Pada Kehamilan


Intervensi Masalah Fisiologis Selama Hamil

1). Masalah pada Trimester pertama I

a. Nyeri ulu hati

Penyebab:

karena peningkatan hormon estrogen dan progesteron sehingga motilitas otot polos gastro intestinal menurun (GI), asam lambung > menyebabkan ulcus dan nyeri ulu hati.

Penangananya:

1. Hindari makanan keras yang susah dicerna

2. Makan dengan porsi kecil 5-6 kali sehari

3. Hindari makanan yang merangsang, seperti pedas, lemak dan

mengandung gas. Dapat juga diberikan vit. B kompleks, sedative kalau

perlu

b. Rasa mual dan muntah

Ini terjadi pada bulan pertama kehamilan, timbul pada pagi hari yaitu saat perut kosong. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, kemungkinan akibat dari perubahan hormonal, rasa mual dan muntah ini dapat kita jumpai pada 50-70% kehamilan.

Penangananya:

1. Hindari perut kosong atau perut dalam keadaan kenyang

2. Hindari rangsangan berupa bau-bauan

3. Hentikan kebiasaan merokok

4. Makan makanan kering yang mengandung RH sebelum bangun dari

tempat tidur dan tetap di tempat tidur hingga tenang.

c. Mengidam

Peningkatan intake kalori karena perubahan psikologis selama kehamilan mengidam sering terjadi pada bulan pertama kehamilan, akan tetapi

menghilang dengan semakin tuanya kehamilan

Penanganannya:

1. Berikan nasehat akan makanan seimbang agar kebutuhan nutrisi

terpenuhi

2. Berikan pengawasan pada klien untuk jenis makanan yang tidak merugikan secara ketat

3. Berikan intake protein

4. Berikan suplai zat besi dan vitamin

5. Konseling ke ahli gizi

6. Konseling kebutuhan emosional jika perlu

d. Gangguan kencing

Biasanya pada bulan pertama kehamilan ibu merasa ingin sering kencing. Ini terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah.

Penanganannya:

1. Kurangi minum waktu akan tidur, agar astirahat tidak terganggu

2. Kegel exercise otot pubis

3. Bila ada keluhan saat BAK rujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau Perlu

4. Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini

adalah fisiologis

e. Obstipasi

Kesulitan BAB yang dialami oleh ibu hamil, disebabkan oleh otot tractus digestivus menurun akibat pengaruh hormon progesteron yang mengakibatkan motilitas sal. Cerna berkurang. Kateron lebih lama di usus, absorbsi air meningkat, dan pengeringan dari faeces, terjadi penekanan uterus terhadap colon dan rectum.

Penanganannya

1. Berikan minum ± 6 gelas sehari

2. Diet mengandung tinggi serat

3. Exercise ringan

4. Tidak boleh memberikan obat-obatan yang mengandung laxatif

5. Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami

f. Epulist

Hypertropi dan hyperemis pada gusi sampai dengan meningkatnya

Estrogen.

Penanganannya

1. Berikan penjelasan bahwa hal ini adalah normal pada setiap kehamilan akan berhenti secara spontan sebelum melahirkan

2. Perawatan gigi dan mulut yang baik, gunakan sikat yang lembut dan

kumur – kumur dengan air hangat

3. Mengontrol gigi dengan teratur

4. Makanan yang seimbang, pemasukan buah-buahan segar dan cairan

5. Potong makanan yang keras dalam bentuk yang kecil

6. Merujuk klien dengan gangguan gigi serius

g. Varices

Timbulnya varices dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam masa kehamilan ditambah oleh faktor hormonal, juga adanya bendungan vena dalam panggul

Penagananya

1. Hindari bekerja sambil berdiri terlalu lama

2. Hindari pakaian yang terlalu ketat

3. Waktu istirahat kaki hendaknya ditinggikan dan tungkai jangan

digantung

4. Gunkan stoking

h. Flour albus meningkat

Karena serviks dirangsang oleh hormon estrogen dan progesteron maka menjadi hypertropi dan hiperaktif mengeluarkan banyak mukosa. Umumnya peningkatan cairan dalam vagina pada kehamilan tanpa sebab sering tidak menimbulkan keluhan.

Penanganannya

1. Jaga kebersihan vulva dan pakaian dalam

2. Gunakan pembalut wanita

3. Rujuk ke dokter bila pengeluaran cairan berlebihan dan menyebabkan rasa gatal

I. Mudah lelah, Malaise, Fatique

Tidak diketahui penyebabnya dengan jelas, mungkin adanya peningkatan

estrogen dan progesteron, peningkatan HCG dan intake nutrisi yang kurang

Penangananya

1. Cegah terjadinya anemi

2. Istirahat yang cukup

3. Intake nutrisi yang adekuat

4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian roboronsia

J. Perubahan payudara dan perasaan nyeri

1. Penyebabnya karena hipertropi kelenjar mammae dan peningkatan vaskularisasi serta adanya hiperpigmentasi areola dan putting susu yang disebabkan oleh stimulasi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone)

Penanganannya

1. Sokong dengan BH ibu hamil dengan lapisan yang empuk untuk

menahan payudara.

2. Bersihkan areola dan puting susu dengan air hangat dan baby oil.

2). Masalah pada trimester II

a. Kram Otot

Penyebab

1. Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang besar

2. Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang

3. Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan

pertumbuhan tulang dan gigi.

b. Anemia

Penyebab: kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati

Penanganan:

1. Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C

2. Konsul tentang pemberian diet

3. Beri nutrisi yg adekuat

4. Istirahat yang cukup

c. Perubahan Libido

Penyebab: pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi.

Penanganan:

1. Anjurkan klien dan pasangannya

2. Komunikasi yang baik dengan pasangannya

3. Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis.

d. Pruritis

Penyebab: Belum diketahui secara pasti

Penanganan:

1. Gunakan kuku yang pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan

dan mencegah terjadinya masalah baru

2. Oleskan air hangat atau lotion

e. Hiperpigmentasi, Jerawat

Fisiologi rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior)

biasanya akan hilang pada masa nifas

Penanganan:

1. Kuku hendaknya pendek dan bersih

2. Ciptakan suasana yang nyaman


Keluhan Selama Kehamilan

Adapun keluhan-keluhan yang pada ummnya dirasakan oleh ibu selama kehamilan, diantaranya adalah :

1. Morning sickness (mual dan muntah)

2. Mengidam

3. Nyeri Ulu Hati

4. Konstipasi

5. Hemorrhoid

6. Vena Verikosa

7. Vena Varikosa pada Vulva

8. Gejala Pingsan

9. Insomnia

10. Kram Otot Betis

11. Buang Air Kecil Yang Sering

12. Stress Inkontinensia

13. Sekret dari Vagina

14. Pruritus

15. Nyeri Punggung

16. Bengkak pada Kaki

17. Sesak Nafas

18. Mudah Lelah


Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan kehamilannya. Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan tubuh akan makanan juga berkurang pada beberapa bulan pertama kehamilan.

Untuk dapat memberi makanan secara benar pada ibu hamil, perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan perlu dipahami :

1. Kalori ( Energi )


2. Protein

3. Folat (Asam Folat)


4. Zat Besi


5. Zat Seng (Zinc)


6. Kalsium
7. Vitamin C


8. Vitamin A


1. Peningkatan Berat Badan

Peningkatan berat badan ibu hamil normal sama dengan 25% dari berat sebelum hamil. Peningkatan yang utama terjadi pada paruh kedua kehamilan. Pada wanita dengan ukuran tubuh rata-rata, rincian penambahan berat badannya sampai kehamilan aterm adalah :

1. Isi uterus, terdiri dari janin 3,6 kg, cairan ( Ketuban ) 1,0 kg dan plasenta 0,5 kg

2. Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan uterus 1,0 kg dan payudara 0,5 – 1,0 kg

3. Simpanan lemak seperti protein maternal sebanyak 3,0 kg serta

4. Peningkatan volume darah baik maternal dan cairan interstisial sebanyak 2,0 kg ( Farrer,2001 ).

Selama masa hamil, ibu hamil harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi. Makanan bergizi ini untuk memenuhi kebutuhan janin. Pemasukan makanan ibu hamil pada triwulan I sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah, tetapi makanan ini harus tetap diberikan seperti biasa. Untuk mengatasi rasamual atau muntah sebaiknya porsi makanan ibu duberikan lebih sedikit dengan frekuensi pemberian lebih sering. Sedangkan pada triwulan ke II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat. Kebutuhan akan zat tenaga banyak dibandingkan kebutuhan saat hamil muda, demikian juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna. Untuk memenuhi tambahan kebutuhan zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur diperlukan tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti berikut : nasi ½ potong, ikan ½ potong, tempe ½ potong, sayuran ½ mangkuk, susu 1 gelas dan air 2 gelas. Pada kehamilan triwulan ke-3, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada masa ini hindari makan berlebih sehingga berat badan tidak terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti yang manis-manis dan gorengan perlu dikurangi. Bahan makanan zat pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak dibandingkan pada kehamilan di triwulan II, karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga diperlukan untuk ibu dalam persiapan persalinan. Pada masa ini menjadi sedikit terdesak, dan ibu merasa “ perut penuh ”, karena itu berikan makanan dalam porsi kecil dan sering agar pemenuhan kebutuhan gizi dapat tercapai ( Manuaba, 1999 ).


Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak diketahui. Hal ini diketahui bahwa kenaikan berat badan ibu selama kehamilan memberikan kontribusi yang sangat penting bagi proses output persalinan. Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko terjadinya persalinan small gestational age ( SGA ) atau preterm. Faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang atau lebih sebelum kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini digunakan untuk menghitung BMI adalah BMI = Berat/Tinggi2 (Wordpress, 2008).

BMI dapat diinterpretasikan dalam kategori sebagai berikut :

1. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah

2. 19,8 sampai dengan 26,0 normal

3. 26,0 normal sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi

4. Lebih dari 29 obesitas (Wordpress, 2008)

Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat badan idealnya saat hamil adalah 12,5 sampai dengan 18 kg. Sedangkan untuk wanita dengan BMI normal, peningkatan berat badan idealnya pada saat hamil adalah 11,5 sampai dengan 16 kg dan untuk wanita dengan BMI yang lain, peningkatan berat badannya antara 7 sampai dengan 11,5 kg. Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (Ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal 12,5-17,5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7,5-12,5 kg) (Wordpress,2008).