INFEKSI VARICELLA
Definisi Varicella
Penyakit ini di masyarakat dikenal dengan sebutan Cacar Air. Varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular, terutama terjadi pada anak-anak. Penyakit ini harus dibedakan dengan penyakit Cacar (Variola) yang memiliki angka kematian cukup tinggi. Secara klinis penyakit ini ditandai dengan adanya erupsi vesikuler pada kulit atau selaput lendir. Walaupun manifestasinya ringan, tapi pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna, penyakit ini dapat menjadi berbahaya.
Varicella, atau yang dikenal juga sebagai Chicken pox atau Cacar Air, adalah infeksi virus yang menyebabkan rash seperti blister (vesikel) pada permukaan kulitdan membran mukosa. Varicella/chickenpox atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat virus varicella-zoster (VZV) atau human herpes virus-3 (HHV-3). Varicella memberikan gambaran khas munculnya lesi di kulit yang bersifat makulo-papuler, berkembang menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi krusta/keropeng. Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen. Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal
Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun. Dan lebih dari 90% orang telah mengalami cacar air pada saat mereka berusia 15 tahun. Insidens penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia 5 – 9 tahun. Cacar air terjadi akibat infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV). Karena disebabkan virus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Namun setelah sembuh, VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya dapat terakivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar ular atau shingles).
Etiologi
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster ( VZV), yang merupakan kelompok virus herpes berukuran 140-200 mikro berinti DNA. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Varicella sangat menular, dan 90 % dari orang yang daya tahannya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Sifat-sifat virus penyebab Varicella Secara morfologis identik dengan virus Herpes Simplex. Virus ini dapat berbiak dalam bahan jaringan embrional manusia. Virus yang infektif mudah dipindahkan oleh sel-sel yang sakit. Virus ini tidak berbiak dalam binatang laboratorium. Pada cairan dalam vesikel penderita, virus ini juga dapat ditemukan. Antibodi yang dibentuk tubuh terhadap virus ini dapat diukur dengan tes ikatan komplemen, presipitasi gel, netralisasi atau imunofluoresensi tidak langsung terhadap antigen selaput yang disebabkan oleh virus.
Varicella, atau yang dikenal juga sebagai Chicken pox atau Cacar Air, adalah infeksi virus yang menyebabkan rash seperti blister (vesikel) pada permukaan kulit dan membran mukosa. Vesikel pada varicella umumnya timbul pertama pada tubuh dan muka, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh, termasuk kulit kepala dan penis, juga pada mukosa mulut, hidung, telinga, dan vagina. Vesikel varicella lebarnya sekitar 1/5 – 2/5 inchi (5 – 10 mm), mempunyai dasar yang kemerahan, dan akan berkelompok setelah lebih dari 2 – 4 hari. Beberapa orang hanya mengalami sedikit vesikel, meskipun yang lainnya memiliki vesikel hingga ratusan. Bila vesikel digaruk atau dipecah, keropeng dan vesikel dapat terinfeksi oleh bakteri (infeksi sekunder bakteri). Vesikel-vesikel baru akan tetap terbentuk, sementara vesikel terdahulu pecah, mengering dan menjadi krusta, dengan demikian pada suatu saat akan tampak bermacam-macam ruam kulit (polimorf). vesikel biasanya beratap tipis, bentuknya bulat/lonjong menyerupai setetes air sehingga disebut teardrop vesicle.
Beberapa anak mengalami demam, nyeri perut, atau perasaan tidak enak dengan vesikel pada kulit mereka. Gejala ini umumnya berakhir sekitar 3 hingga 5 hari, dan demam berkisar antara 38,3oC hingga 39,4oC. Anak yang lebih muda sering mengalami vesikel yang lebih sedikit dibanding anak yang lebih tua atau orang dewasa. Secara umum, varicella adalah penyakit ringan, tetapi dapat mematikan pada penderita leukemia atau penyakit lain yang melemahkan sistem immun. Umumnya orang hanya akan terserang varicella satu kali seumur hidup. Tetapi virus yang meyebabkan varicella dapat dormant (tidak aktif sementara) pada tubuh dan menyebabkan erupsi kulit yang berbeda (disebut shingles/herpes zoster), pada saat yang akan datang.
Gambaran Klinis
Penyakit yang umumnya ringan ini ditandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh. Sebelum ruam tersebut muncul, anak dapat mengalami gejala awal (prodrome) seperti demam ringan, sakit kepala, sore throat, rasa lemas, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian belakang. Pada anak-anak yang sangat muda, gejala awal ini umumnya sangat ringan, sedangkan pada anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, gejala awal ini dapat dirasakan lebih berat. Gejala awal ini dapat berlangsung 1 – 6 hari sebelum ruam cacar muncul.
Ruam cacar air pertama muncul di badan untuk kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai. Ruam awalnya tampak sebagai bintik-bintik merah, lalu menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan jernih (vesikel), untuk kemudian pecah dan mengering. Ruam ini muncul secara bertahap selama 3-4 hari sehingga pada puncak masa sakit dapat ditemui ruam dalam semua tahapannya (bintik-bintik, benjolan berisi cairan, dan ruam yang mengering). Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di selaput. mukosa seperti bagian dalam mulut atau vagina. Umumnya ruam membutuhkan sekitar 7 – 14 hari untuk sembuh.
Pada Varicella neonatal (karena kontak bayi dengan ibu pada saat kelahiran) angka kematian dapat mencapai 20%. Anak-anak dengan penyakit defisiensi kekebalan tubuh, atau yang memperoleh obat imunosupresor, atau obat sitotoksik mempunyai resiko tinggi terkena Varicella berat dan kadang fatal.
Epidemiologi
Varicella dengan mudah menyebar melalui droplet serta kontak dengan kulit. Varicella sering merupakan penyakit epidemik pada anak-anak, dengan insidens tertinggi pada anak usia 2-6 tahun, walaupun bisa juga ditemukan penderita dewasa. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoste. Epidemi lebih sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi.
Diagnosis
Diagnosis cacar air dilakukan secara klinis, artinya dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik saja. Diagnosis Cacar air ditegakkan berdasarkan gejala klinis, adanya kontak dengan penderita varisela sebelumnya, dan dengan pemeriksan lesi kulit berupa lesi yang polimorf di atas kulit kemerahan. Pemeriksaan laboratorium hanya dibutuhkan pada pasien dengan gejala yang tidak khas atau kompleks, atau untuk menentukan status kekebalan terhadap VZV pada orang-orang dengan risiko tinggi jika terinfeksi VZV.
Phatogenesis
Infeksi virus masuk bersama airborne droplet masuk ke traktus respiratorius, tidak tertutup kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit tapi penyebaran paling efektif melalui sistem respirasi. Selanjutnya virus akan berkembang di dalam sistem retikuloendotelial, kemudian akan terjadi viremia disertai gejala konstitusi yang diikuti dengan munculnya lesi di permukaan virus.
Komplikasi
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi, komplikasi dapat berupa:Infeksi kulit oleh bakteri. Ini adalah komplikasi yang paling umum ditemukan.
Infeksi skunder akibat streptococcus dan staphylococcus dapat menyebabkan furunkel dan menyebabkan selulitis.
Encephalitis, insidennya 1:1000, gejalanya susah tidur, nafsu makan menurun, irritable, sakit kepala, gerakan abnormal pada lengan dan tungkai, pasien dapat meninggal setelah 30 hari
Pneumonitis, dapat dijumpai pada immunodefisiensi dengan gejala demam tinggi, sesak napas, batuk dan cyanosis, Pneumonia (infeksi paru-paru) atau encephalitis (infeksi otak) jarang sekali terjadi pada anak yang sebelumnya sehat.
Komplikasi lain seperti hepatitis, arthritis, miocarditis
Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau pada orang dewasa. Bekas luka yang menetap ini tidak berhubungan dengan digaruk atau tidaknya luka maupun berat ringannya penyakit.
Acute cerebellar ataxia. Komplikasi ini tidak umum ditemukan, dan cenderung lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesuliatn berbicara, dan gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat (nystagmus). Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Angka kematian akibat cacar air adalah sekitar 1,4/100.000 . Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis. Yang termasuk dalam kelompok tersebut misalnya:
Bayi di bawah usia 28 hari
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misalnya pasien dengan HIV, penerima cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukemia)
Penanganan
Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala. Yang dapat dilakukan adalah:
Tirah baring secukupnya
Parasetamol untuk menurunkan demam
Calamine dan mandi dengan air suam-suam kuku untuk meringankan rasa gatal
Sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam mungkin dibutuhkan pada anak-anak yang sangat kecil.
Makanan yang lebih lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut.
Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:
Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.
Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi. Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular).6 Antivirus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit oleh bakteri.
Pencegahan
Cacar air dapat dicegah dengan beberapa cara:
a. Vaksinasi.
Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 – 9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari. Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
Anak dengan usia antara 12 – 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi
Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer
Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil
Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak
Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air
b. Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG).
VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:
Orang dengan sistem kekebalan yang rendah
Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya
Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g
Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan
Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.
DAFTAR PUSTAKA
Ariwibowo, Suryo. “Penyakit Infeksi Sistemik pada Kehamilan, Segi Praktis Pengenalan dan Penatalaksanaannya”. Computer, writing, rhetoric and literature. (Jurnal Elektronik ), diakses Nopember 20, 2007 : http : // Wordpress. Com.
Ysm 9 Months . “Hamil Kena Cacar Air Apa Efeknya?”. Computer, writing, rhetoric and literature. (Jurnal Elektronik ), diakses 11 November 2008 , http://9monthsmagazine.blogspot.com
Artikel AKBID Rahayu Kudus “Varisela ”. Computer, writing, rhetoric and literature. (Jurnal Elektronik ), diakses on Thu, 2008-08-17: http : // www.akbidmr.co.cc
Anonymous. “Cacar air di kala hamil ”. Computer, writing, rhetoric and literature. (Jurnal Elektronik ), diakses on Thu, 08/09/2007: http : // Anakku. net
Putut Sugiantoro. “VARICELLA ”. Computer, writing, rhetoric and literature. (Jurnal Elektronik ), http : // Epidemiologi. Net
whii..thank you yak dah ngasih informasi
BalasHapussemoga nambah isi blog dikau..
hahaha..
GBU
-..-